LONDON (Berita SuaraMedia) – Isi dari buku memoar mantan PM Inggris Tony Blair yang akan dirilis jika dibaca akan mirip sepucuk "surat cinta" untuk George W. Bush, demikian diklaim sejumlah orang dalam.
Dalam autobiografi tersebut akan banyak ditemukan puji-pujian untuk sang mantan presiden AS, yang bersama-sama dengan Blair meluncurkan invasi kontroversial ke Irak pada tahun 2003. Blair memuji Bush dengan sebutan-sebutan "amat intelijen" dan "visioner".
Mantan perdana menteri tersebut mengajak istrinya Cherue dan keempat anaknya untuk memproposikan bukunya yang bertajuk "A Journey" di seluruh Atlantik.
Mereka akan muncul dalam upacara penghargaan glamor di AS, saat Blain, yang menyeret Inggris dalam empat peperangan, akan menerima medali karena upayanya terhadap perdamaian.
Kemunculan di ajang itu akan menjadi pertama kalinya seluruh keluarga Blair terlihat bersama-sama sejak Blair tak lagi menjabat pada 2007.
Kabar mengenai upaya publisitas tersebut muncul saat disetujuinya pemberian keuntungan dari bukunya, yang diperkirakan hampir mencapai £5 juta kepada Legiun Kerajaan Inggris. Upaya itu dilakukan untuk memastikan bahwa janji itu tidak bohong.
Ada kekhawatiran bahwa akan ada banyak orang yang lebih memilih menolak membeli memoar itu ketimbang harus mengalirkan uang ke kantong pria yang mereka anggap telah memulai perang yang ilegal.
Para pemimpin yang telah melihat draf autobiografi tersebut mengatakan bahwa buku itu berisi banyak puji-pujian untuk Bush sebagai satu-satunya politisi di dunia yang memiliki "keberanian dan komitmen" untuk menghadapi Al Qaeda.
Seorang sumber mengatakan, "Pada dasarnya (buku) itu adalah sebuah surat cinta yang panjang. Tony mengatakan bahwa dirinya terkagum-kagum pada kekuatan, keberanian, dan pendirian Bush dan menganggapnya sebagai seorang kawan yang amat intelijen dan visioner."
"(Buku) itu adalah pembelaan terbesar dan paling mendukung Bush serta gagasan-gagasannya yang pernah ditulis," tambahnya.
Blair diperkirakan akan menjadikan pasar AS sebagai target promosinya. Sejauh ini ia baru menggelar satu ajang penadatanganan buku dan satu wawancara di Inggris, yakni dengan Andrew Marr dari agensi berita BBC.
Penjualan buku di As dianggap penting karena penerbit Random House harus menjual 500.000 buku di seluruh dunia, 200.000 buku lebih dari penjualan autobiografi Margareth Thatcher, untuk dapat balik modal.
Seorang sumber yang dekat dengan sang mantan PM mengatakan, "Blair berusaha melakukan pendekatan pejabat senior."
Salah satu ajang terbesar akan berlangsung di Philadelphia, kala Blair akan dianugerahi Liberty Medal (medali kebebasan), versi Amerika dari Nobel Perdamaian oleh Bill Clinton. Sebelumnya, yang menerima penghargaan itu adalah tokoh-tokoh besar, termasuk Mikhail Gorbachev dan Nelson Mandela.
Upacara tersebut, yang akan disiarkan langsung di televisi dan dapat disaksikan di seluruh penjuru negara, akan bertempat sesaat setelah tur buku AS dimulai pada 13 September.
David Eisner, seorang mantan pejabat senior pemerintahan Bush yang mengorganisasi pengharaan tersebut, mengakui bahwa tidak ada alasan khusus mengapa Blair mendapatkan penghargaan itu tahun ini, ia hanya mengatakan bahwa Blair adalah "kandidat terkuat".
Selama tiga tahun terakhir, Blair berupaya memerantarai perdamaian di Timur Tengah sebagai utusan yang mewakili PBB, Uni Eropa, AS, dan Rusia.
Legiun Kerajaan Inggris mengetahui mengenai donasi Blair dari keuntungan bukunya dua pekan silam.
Seorang juru bicara Legiun mengatakan, "Kami sama sekali tidak mengira bahwa pengumuman itu akan menjadi (pengumuman) kontroversial dan akan muncul pertanyaan mengenai motif Tony Blair."
"Kami tidak mempertanyakan motifnya. Kami sudah diberitahu bahwa Tony Blair ingin menghormati angkatan bersenjata dengan cara yang nyata. Kami tahu bahwa hal ini membantunya menjual bukunya."
Juga diketahui bahwa empat polisi yang menjaga rumah mewah 4 miliar Blair di London akan dikurangi menjadi dua demi memangkas anggaran keamanan 3 juta poundsterling per tahun. (dn/dm) www.suaramedia.com