EDINBURGH, LONDON (Berita SuaraMedia) – Imran Yusuf pastinya adalah seorang komedian yang bekerja paling keras di Edinburgh. Selama 25 hari berada di Fringe, ia telah mengangkat lebih dari 100 acara pertunjukan.
Namun pendukung partai Buruh London, 30 tahun tersebut pastinya telah mulai menuai hasilnya.
Yusuf adalah seorang aktor komedi Muslim pertama dari adegan "free fringe" yang dinominasikan untuk Penghargaan Komedi Edinburgh Foster.
Ia dinominasikan untuk penghargaan pedatang baru terbaik meskipun tampil sebagai bagian dari Festival Laughing Horse Free di mana penampilan perannya tidak dibayar dengan prospek sebuah kontribusi dari sebuah masyarakat yang apresiatif.
Yusuf juga adalah satu-satunya komedian Muslim yang dinominasikan.
Ia baru-baru ini menjalani Ramadhan sehingga ia berpuasa sepanjang hari di samping jadwalnya yang padat.
Begitu juga dengan acaranya sendiri, ia membandingkan sebuah acara Laughing Horse setiap malam pada pukul 11.30 waktu setempat dan mengambil setiap kesempatan mikrofon yang terbuka dan setiap tempat para tamu yang memungkinkan.
"Kerja keras adalah satu-satunya cara menuju kesuksesan," ia mengatakan.
Dan kerja keras telah membantunya mengatasi rintangan yang ia rasakan dari penampilannya di sebuah tempat yang bebas.
"Semua ini berjalan hanya untuk acara pertunjukan," ia mengatakan.
"Bahkan jika Anda tidak memiliki profilnya atau anggarannya atau orang-orang yang tepat di tempat yang tepat, jika Anda memiliki impian dan Anda mengikuti impian tersebut menjalaninya dengan gairah dan kerja keras, Anda dapat mencapai sejauh ini."
Terobosan Yusuf telah menjadi sebuah "perjalanan yang berat".
Upaya pertamanya ke dalam komedi berakhir dalam "depresi pribadi" dan 18 bulan menjauh dari arena tersebut.
Ia kembali tiga tahun yang lalu dengan sebuah hasrat untuk "menyerang" adegan komedi.
Yusuf menarik inspirasi dari komedian AS, Chris Rock, yang mengatakan bahwa jalur menuju sukses adalah dengan "pertunjukan, pertunjukan, pertunjukan".
Menurut Yusuf, Rock "tidak hanya seorang komedian yang hebat namun juga seorang juru bicara untuk beberapa masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan sukses".
Ini adalah masalah-masalah ras dan agama dan "terciptanya" perbedaan kebudayaan yang membagi masyarakat, ia mengatakan.
Yusuf mengatakan bahwa ingin membangun jembatan dan menghubungkan orang-orang.
Ia mengatakan bahwa ia memiliki sebuah "fondasi spiritual yang kuat" dan ia bahagia telah dibesarkan dalam sebuah budaya yang menginspirasi saya untuk semua alasan-alasan yang tepat".
Bagaimanapun juga, ia benar-benar mengakui bahwa ia selalu menjadi seorang yang aneh.
Yusuf adalah anak termuda dari tiga saudara laki-lakinya yang tumbuh di Hackney dan Harrow, ia selalu menjadi sosok yang mandiri dalam berpikir dan bertindak dengan cara yang agak berbeda di antara saudara-saudanya.
Hal itulah yang membuat orang tuanya lebih mudah menerima jalur karirnya yang tidak biasa tersebut.
"Jika saya melakukan pekerjaan ini dan tidak sukses, mungkin lebih akan menjadi suatu masalah," ia mengatakan.
Yusuf yang direncanakan untuk tampil dalam serial Komedi Michael McIntyre selanjutnya di TV, mengatakan bahwa kesuksesan yang ia dapat akhir-akhir ini telah meledakkan pikirannya.
Ia mengatakan: "Saya berharap besok saya mendapatkan panggilan telepon yang mengatakan bahwa saya akan berada dalam sebuah film dengan Jackie Chan. Kemudian saya bisa pensiun."
Sebuah perjanjian film di masa mendatang nampaknya sebuah kemungkinan namun bagi Yusuf untuk berhenti bekerja nampaknya sangat tidak mungkin. (ppt/bbc) www.suaramedia.com