WREXHAM (Berita SuaraMedia) – Asosiasi Muslim Wrexham telah membeli bekas Institut Penambangan kota tersebut.
Bangunan itu akan digunakan sebagai Masjid untuk sholat Jumat, serta pusat pendidikan dan studi budaya.
Kesepakatan itu mengakhiri pencarian sebuah basis permanen selama 20 tahun untuk asosiasi tersebut. yang biasa menyelenggarakan sholat berjamaah di gedung-gedung portabel di Noert East Wales Institute.
Institut penambangan tutup di tahun 2008 setelah penurunan jumlah anggota.
Dr Ikram Shah, ketua Asosiasi Muslim Wrexham, mengatakan, "Kami bisa mengonfirmasi bahwa kami telah membeli bekas Miners’ Institute untuk menyediakan pusat komunitas dan budaya bagi komunitas Muslim Wrexham.
"Kesepakatan itu tercapai pada hari Jumat, 27 Agustus 2010."
"Tempat itu akan digunakan untuk studi agama, budaya, dan pendidikan."
Dr Shah mengatakan senang asosiasi itu akhirnya menemukan sebuah rumah permanen, 20 tahun setelah terbentuk.
Dia mengonfirmasi bahwa bangunan itu akan digunakan sebagai Masjid, tapi hanya akan menjadi bagian kecil dari keseluruhannya.
Dia menambahkan, "Kami ingin berterima kasih pada kelompok agama setempat terutama gereja Wrexham dan masyarakat pada umumnya untuk dukungan mereka."
Para pendukung diundang untuk menyumbangkan uang karena, ujar Khalid, setiap sumbangan sekecil apapun akan membantu.
Di antara beberapa potensi lokasi yang dipertimbangkan selain bekas Institut Penambangan adalah The Old Brewery, bekas rumah Wrexham Lager. Dibangun tahun 1882, banyak dari tempat pembuatan bir yang dihancurkan tahun 2003 dalam pembangunan sebuah taman ritel.
Lokasi lain termasuk sebuah lahan di dekat Rumah Sakit Maelor Wrexham, satu di Rhosddu Road, dan sejumlah bangunan di tengah kota.
Pengelola Institut Penambangan mengatakan bahwa keanggotaan tempat itu menjadi sangat rendah sehingga mereka tidak lagi mampu untuk membayar uang tagihan pemanas 3,000 pound per bulan. Karyawan dan beberapa pelanggan bereaksi dengan cemas.
Shirley Martin, pelayan di tempat itu, mengatakan, "Ketika saya menerima pekerjaan ini saya tidak mengira akan melihatnya ditutup."
"Saya ingat ketika saya bekerja di sini bertahun-tahun yang lalu, ketika para penambang mogok kerja, tempat ini selalu penuh," tambahnya.
Tapi direktur Denzil Pemberton mengatakan terlepas dari sejarahnya yang panjang dan berwarna, tempat itu ditutup karena telah kehabisan uang.
"Kami berada pada posisi di mana akan tidak bertanggung jawab untuk melanjutkan," ujarnya. (rin/bbc) www.suaramedia.com