View Full Version
Ahad, 12 Sep 2010

Tak Ada Alternatif, Muslim Hadapi Resiko Masjid Dudley

DUDLEY (Berita SuaraMedia) – Para pemimpin Muslim akan maju dengan sebuah kontroversi Masjid multi-juta pound di pusat kota Dudley setelah mengabaikan harapan-harapan sebuah tempat alternatif yang akan ditemukan.

Asosiasi Muslim Dudley (Dudely Muslim Association – DMA) mengatakan bahwa pihaknya "tidak memiliki pilihan lain" kecuali mempersiapkan sebuah aplikasi perencanaan penuh untuk sebuah pusat komunitas dan Masjid  di atas tanah di Hall Street. Pimpinan Khurshid Ahmed mengatakan bahwa para anggota tidak dapat menunggu lebih lama lagi. Mereka telah memutuskan untuk mengejar proposal Hall Street, yang diharapkan berharga di atas £ 12 juta dan untuk perijinan perencanaan trsebut telah diamankan. Rincian perencanaan pastinya pada Juli tahun depan.

Berita tersebut merupakan sebuah palu yang meledak bagi Dewan Dudley. Pihaknya telah terlibat dalam berbulan-bulan negosiasi yang halus dengan DMA atas Hall Street, yang telah menarik protes yang besar. Ototitas tersebut mengklaim pada Mei bahwa DMA telah menyetujui untuk menyingkirkan skema tersebut dengan dukungan dari sebuah proposal yang diperkecil di Castle Hill. Proposal Castle Hill kemudian dikesampingkan, memicu sebuah pencarian baru untuk tempat-tempat baru.

Ahmed mengatakan: "Kami tidak memiliki pilihan lain kecuali melanjutkan dan membuat sebuah aplikasi perencanaan penuh untuk Hall Street. Saya sangat kecewa bahwa dewan telah tidak dapat muncul dengan sebuah alternatif yang mendukung yang akan menyelesaikan masalah tersebut."

Dan catatan dari komentar-komentar yang mengikuti laporan tersebut. Terdapat beberapa individu berdebat dalam mempertahankan pembangunan tersebut, namun mereka kalah oleh keramaian dari prasangka buruk seperti biasa:

"Jadi permohonan mayoritas populasi Kristen Dudley diabaikan"

"Masalah bahwa jika Anda tidak setuju dengan keyakinan Muslim maka Anda adalah orang yang rasis, hanya mengingat para pemilih yang memilih untuk lain waktu"

"jika Masjid tersebut melanjutkan pembangunan maka hal ini menunjukkan bahwa Dewan dan Pemerintah bukan untuk populasi pribumi. Mengapa satu agama menyebabkan begitu banyak masalah untuk kaum mayoritas? Mengapa tuntutan mereka terus-terusan dipenuhi, namun mereka dari agama lain diabaikan. Dan mengapa satu minoritas begituu menuntut dan berhasrat menghancurkan tuan rumah dari tanah air mereka?" (ppt/iw) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version