View Full Version
Selasa, 21 Sep 2010

Ancaman Anti-Muslim Pendukung EDL Berujung Hukuman

LONDON (Berita SuaraMedia) – Seorang pria ditahan dalam hukuman penjara atas sebuah tuduhan secara ras memperburuk ketertiban umum. Wujud pengadilan mengikuti sebuah kejadian di Masjid Asosiasi Muslim Wrexham.

Ayah dari empat anak, David Jared Evan, 36 tahun, ditahan atas dugaan komentar-komentar rasis dan ancaman-ancaman yang dibuat terhadap dua orang yang meninggalkan Masjid tersebut di Institut Miner di Grosvenor Road, Wrexham, pada Senin malam waktu setempat (20/9).

Evans, dari High Street, Rhos, didakwa menggunakan ancaman, bahasa kasar dan menghina dan sikap terhadap Abdulla Anwar yang secara ras tambah menjadi-jadi.

Robert Blakemore, menuntut, menggarisbawahi tuduhan tersebut pada pengadilan Magistrat Flintshire dan mengatakan bahwa kasus tersebut harus dihadapi dalam pengadilan kerajaan. Magistrat setuju dan Evans mengatakan bahwa dalam acara apapun ia berharap untuk memilih pengadilan mahkota Inggris (Pengadilan yang berhubungan dengan kasus pidana yang lebih serius).

Blakemore mengatakan bahwa setelah membaca tulisan tentang telepon seluler Evan antara ia sendiri dan Liga Pertahanan Inggris yang akan mendaftar untuk masa tahanan di penjara.

Magistrat yang berbasis di Mold tersebut menjatuhi masa tahanan Evan selama satu minggu penundaan proses tersbut pada pegadilan Mahkota Inggris.

Pengadilan tersebut mendengar bahwa situs jejaring sosial mengiklankan sebuah demonstrasi terhadap penggunaan dari mantan institut Miner sebagai sebuah Masjid, yang mana beberapa bulan yang lalu beberapa bulan yang lalu polisi sedang menyelidiki sebuah website sakit anti-Muslim yang dirancang di Facebook untuk memicu ketegangan atas klaim palsu sebuah ‘Masjid super’ yang sedang dibangun di Wrexham.

Website tersebut "Tidak pada Masjid super di Wrexham" di situs jejaring sosial dengan salah mengklaim perijinan telah diberikan untuk sebuah Masjid di Institut Miners di kota terbesar Wales Utara.

Dan situs tersebut, yang melahirkan logo Liga Pertahanan Wales (Wales Deffence League – WLD), juga berisikan dengan pesan-pesan kebencian terhadap Muslim, yang mana Polisi Wales Utara sedang selidiki.

Kelompok web tersebut memiliki lebih dari 2.800 anggota dan kelompok tersebut mengikuti sebuah pawai oleh WLD yang dirancang untuk memicu ketegangan di kota tersebut.

Sebuah kelompok yang melawan website tersebut, "Ya pada Masjid Super di Wrexham" juga telah dibentuk di Facebook.

Asosiasi Muslim Wrexham (Wrexham Muslim Association – WMA) telah menyangkal adanya rencana apapun untuk mengubah bangunan Institut Miners kota tersebut menjadi sebuah Masjid namun mengatakan bahwa ada rencana untuk menyewa sebuah bangunan kecil di kota tersebut untuk peribadatan.

Seorang juru bicara untuk WMA mengatakan: "Tidak ada dari rumor tersebut bahwa kami merencanakan sebauh Masjid di Institut Miners."

"Kami hanya tidak memiliki cukup uang untuk melakukan hal semacam itu.

"Namun kami berharap menyewa sebuah tempat untuk dewan di dekat Gereja St. James di Wrexham."

Mengomentari ucapan anti-Muslim pada laman website di Facebook, juru bicara tersebut menambahkan: "Mereka mengecewakan dan mengganggu dan saya tidak ingin memperhatikan ucapan-ucapan semacam itu."

Ian Tetherington, sekretaris untuk kelompok anti-fasis Searchlight Cymru, mengatakan: "Sebuah Masjid bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, Masjid adalah sesuatu yang harus dibanggakan."

Wrexham memiliki sebuah sejarah toleransi dan seharusnya bangga akan hal itu.

"Orang-orang ini adalah orang Wales, mereka hanya kebetulan Muslim, bukannya orang Kristen atau Hindu, namun mereka masih warga Wales dan hanya menginginkan suatu tempat untuk beribadah seperti halnya agama yang lain." (ppt/iw/dp) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version