TEHERAN (Berita SuaraMedia) - Deputi Menteri Kebudayaan Urusan Al-Qur'an mengatakan dalam tanggapan pada pembakaran tiga salinan Al-Qur'an pada peringatan serangan 11 September 2001, kementerian akan menerbitkan dan mendistribusikan 3 juta salinan terjemahan Al-Qur'an di Amerika Serikat.
Menurut situs berita IQNA yang mengatakan kemarin, 20 September, pada upacara penutupan festival Al-Qur'an Organisasi Welfare, Hojat al Islam Hamid Mohammadi merujuk pada ayat 82 Surat Al-Isra "Kami turunkan secara bertahap di Al-Qur'an yang menjadi penyembuh dan ampunan bagi mereka yang percaya: pada ketidakadilan yang tidak menyebabkan apapun kecuali kehilangan demi kehilangan," dan mengatakan mereka yang tidak dapat melihat kebenaran hanya akan menghadapi kehilangan.
Dalam perkataannya yang manapun, Hojat al Islam Mohammadi, yang juga memimpin Pusat Koordinasi, Pengembangan dan Promosi Kegiatan Qur'ani (CCDPQA), mengapresiasi usaha untuk mengadakan festival Al-Qur'an Organisasi Welfare dan meminta institusi baru untuk mengatur kegiatan Qur'ani bagi mereka yang mengalami gangguan fisik dalam dunia Islam.
Ia mengatakan kompetisi Al-Qur'an bagi penyandang gangguan fisik akan segera diadakan di Iran. Hal ini akan diatur oleh Organisasi Welfare dengan Kementrian Budaya dan sejumlah organisasi lainnya.
Mohammadi juga mencatat bahwa CCDPQA telah mengambil berbagai langkah untuk mempromosikan kegiatan Qur'ani bagi penyandang gangguan fisik, termasuk publikasi ratusan salinan kitab suci Al-Qur'an dalam huruf Braille bagi penyandang gangguan fisik di negara tersebut.
Rencana pembakaran Kitab Suci Al-Qur'an oleh pendeta Terry Jones memang menghasilkan reaksi yang berbeda dari umat Muslim di seluruh dunia.
Komunitas Muslim di AS sendiri telah mendesak digelarnya dialog antar-agama untuk menjernihkan masalah tersebut yang dikhawatirkan dapat meningkatkan Islamophobia serta pertikaian antar-agama di AS.
Pernyataan oleh Terry Jones juga ditentang di kalangan Kristen AS sendiri, yang mengatakan bahwa inisiatif Jones tidak mewakili gereja manapun serta bukan bagian dari ajaran Kristen yang sebenarnya.
Aliansi Evangelis Dunia (WEA) menegaskan bahwa sebagai umat Kristen "kami diperintahkan untuk mencintai tetangga kami, bersikap baik terhadap mereka, dan membangun jembatan pemahaman dan menghrmati dan, dengan melakukan hal tersebut, menunjukkan karakteristik dari agama kami.
Dr. Geoff Tunnicliffe, CEO dan sekretaris jenderal dari WEA, berusaha menghalangi Jones untuk melanjutkan rencana kontroversialnya yang telah memicu protes di luar negeri dan menyebabkan permohonan maaf dari pejabat pemerintah AS.
Jones dalam menanggapi hal ini, dikabarkan mengatakan bahwa ia tidak akan mengusir Tunnicliffe jika ia datang. Ia juga mengatakan bahwa sementara pimpinan WEA tidak dapat mengubah pikirannya pada waktu itu, ia juga berdoa tentang keadaan tersebut, menyatakan bahwa masih ada harapan bahwa ia kemungkinan akan menggagalkan rencana tersebut. (raz/irb/sm) www.suaramedia.com