View Full Version
Ahad, 26 Sep 2010

Aliansi Patriot Rutherford Cemaskan Ajaran Hukum Syariah

MURFREESBORO (Berita SuaraMedia) – Sebuah kelompok warga setempat yang baru dibentuk mencemaskan ajaran di bawah hukum Syariah Islam yang meminta imam Pusat Islam Murfreesboro untuk menandatangani sebuah Ikrar Persahabatan pada hari Jumat (24/9).

Aliansi Patriot Wilayah Rutherford mengadakan konferensi pers di Gereja Baptis Anggun di Bradyville Pike, di sebelah lokasi pembangunan Pusat Islam yang baru.

Ikrar Persahabatan meminta imam setempat Ossama Bahloul untuk menyatakan pelarangan ajaran Hukum Redda, bagian dari hukum Syariah yang mengijinkan pembunuhan terhadap kaum Muslim yang meninggalkan Islam, membunuh homoseksual, dan tidak boleh menggunakan fasilitas yang dulu untuk menggalang dana atau ajaran yang bertentangan dengan Konstitusi AS dan hukum-hukum lain.

Ikrar itu didasarkan pada sebuah dokumen yang diberikan pada imam di Masjid Temecula, California, awal minggu ini, ujar Lou Ann Zelnik, juru bicara kelompok, "Saya rasa penting bagi kita untuk tetap bersatu di seluruh penjuru negeri," ujarnya.

Berbicara atas nama pastur-pastur evangelis yang berafiliasi dengan kelompok itu adalah Pastur Daryyl Whaley dari Kingdom Ministries Worship Center di Walter Hill. Dia mengatakan kelompok itu diundang untuk menghadiri sebuah acara untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi awal bulan ini di Pusat Islam tersebut, tapi bahwa sang ulama tidak ada waktu untuk berkonsultasi dengan jamaahnya sebelum itu.

Dia mengatakan bahwa meskipun pastur-pastur itu menghormati hak kaum Muslim untuk melakukan sholat dan mempraktikkan agama mereka, "kita terus memiliki perbedaan mendasar dalam keyakinan dan praktik," dan tidak mau jamaah mereka dibingungkan oleh kerjasama di bawah slogan toleransi dan kebebasan beragama.

"Kami tidak menentang kaum Muslim. Kami tidak berusaha merampas hak Amandemen Pertama mereka, tapi tidak ada alasan bagi orang-orang untuk tidak peduli pada hukum Syariah," ujar Whaley.

Tepat sebelum tengah hari, Bahloul, anggota Pusat Islam dan ulama lainnya datang ke lokasi pembangunan mendengar para pemimpin dari gereja lain mengucapkan sebuah ikrar yang mempromosikan toleransi dan kebebasan beragama dan mengecam pembakaran Al Quran. Whaley memberikan kepada Bahloul salinan ikrar persahabatan itu.

Bahloul belum membaca ikrarnya, tapi mengatakan bahwa dirinya berharap anggota Aliansi Patriot bisa membenarkan opini mereka.

"Dalam agama saya, tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, mereka setara," ujarnya. "Dengan nyaman, bisa saya katakan bahwa saya mengecam aksi kekerasan dan kelompok yang diidentifikasi oleh AS sebagai organisasi teroris."

Imam Bahloul juga diminta untuk mengecam doktrin Syariah yang membenarkan kekerasan dan pelecehan terhadap wanita dan anak-anak dan untuk menahan diri dari mengajarkan doktrin jihad, dengan alasan bahwa hal itu memaksa umat Islam untuk "terlibat dalam perang agar Islam mendominasi dunia." Dan seperti yang kita semua tahu, "ketika Islam menjadi dominan, non-Muslim diberi tiga pilihan: masuk Islam, membayar Jizya (pajak memalukan), atau dibunuh."

Tapi itu bukan berarti Aliansi Patriot Wilayah Rutherford tidak peka terhadap kebutuhan minoritas komunitas etno-relijius. Tidak sama sekali. Mereka bersikukuh bahwa Imam Bahloul juga harus mengakui bahwa "ajaran Islam bahwa kaum Muslim harus memerangi dan membunuh kaum Yahudi sebelum hari kiamat sepenuhnya tidak dapat  diterima."

Sementara beberapa anggota komunitas mengatakan mereka menentang pusat Islam karena akan menciptakan masalah lalu lintas, yang lainnya menyatakan bahwa Masjid bisa menjadi sarangn teroris.

Bulan lalu, seseorang membakar peralatan di lokasi konstruksi dan papan tanda Masjid dirusak dua kali tahun ini.

Masjid itu juga telah menerima telepon dan email gangguan.

Invetsigasi ke dalam pembakaran berlanjut dan hadiah sebesar 20,000 dolar ditawarkan untuk informasi yang akan mengarah pada penahanan dan penuntutan atas para pelaku.

Bahoul mengatakan acara pada hari Jumat itu diadakan setelah banyak ulama yang menghubunginya untuk menyatakan dukungan pada Pusat Islam dan kebebasan beragama.

Dia mengatakan lebih dari 200 undangan dikirimkan ke gereja-gereja di seluruh penjuru kota dan wilayah. Semua ulama di Murfressboro dan Rutherford diundang.

Pusat Islam Murfreesboro telah beroperasi di fasilitasnya saat ini di pusat kota selama 30 tahun tanpa masalah. (rin/iw/tn/wkm) www.suaramedia.comMURFREESBORO (Berita SuaraMedia) – Sebuah kelompok warga setempat yang baru dibentuk mencemaskan ajaran di bawah hukum Syariah Islam yang meminta imam Pusat Islam Murfreesboro untuk menandatangani sebuah Ikrar Persahabatan pada hari Jumat (24/9).

Aliansi Patriot Wilayah Rutherford mengadakan konferensi pers di Gereja Baptis Anggun di Bradyville Pike, di sebelah lokasi pembangunan Pusat Islam yang baru.

Ikrar Persahabatan meminta imam setempat Ossama Bahloul untuk menyatakan pelarangan ajaran Hukum Redda, bagian dari hukum Syariah yang mengijinkan pembunuhan terhadap kaum Muslim yang meninggalkan Islam, membunuh homoseksual, dan tidak boleh menggunakan fasilitas yang dulu untuk menggalang dana atau ajaran yang bertentangan dengan Konstitusi AS dan hukum-hukum lain.

Ikrar itu didasarkan pada sebuah dokumen yang diberikan pada imam di Masjid Temecula, California, awal minggu ini, ujar Lou Ann Zelnik, juru bicara kelompok, "Saya rasa penting bagi kita untuk tetap bersatu di seluruh penjuru negeri," ujarnya.

Berbicara atas nama pastur-pastur evangelis yang berafiliasi dengan kelompok itu adalah Pastur Daryyl Whaley dari Kingdom Ministries Worship Center di Walter Hill. Dia mengatakan kelompok itu diundang untuk menghadiri sebuah acara untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi awal bulan ini di Pusat Islam tersebut, tapi bahwa sang ulama tidak ada waktu untuk berkonsultasi dengan jamaahnya sebelum itu.

Dia mengatakan bahwa meskipun pastur-pastur itu menghormati hak kaum Muslim untuk melakukan sholat dan mempraktikkan agama mereka, "kita terus memiliki perbedaan mendasar dalam keyakinan dan praktik," dan tidak mau jamaah mereka dibingungkan oleh kerjasama di bawah slogan toleransi dan kebebasan beragama.

"Kami tidak menentang kaum Muslim. Kami tidak berusaha merampas hak Amandemen Pertama mereka, tapi tidak ada alasan bagi orang-orang untuk tidak peduli pada hukum Syariah," ujar Whaley.

Tepat sebelum tengah hari, Bahloul, anggota Pusat Islam dan ulama lainnya datang ke lokasi pembangunan mendengar para pemimpin dari gereja lain mengucapkan sebuah ikrar yang mempromosikan toleransi dan kebebasan beragama dan mengecam pembakaran Al Quran. Whaley memberikan kepada Bahloul salinan ikrar persahabatan itu.

Bahloul belum membaca ikrarnya, tapi mengatakan bahwa dirinya berharap anggota Aliansi Patriot bisa membenarkan opini mereka.

"Dalam agama saya, tidak ada perbedaan antara pria dan wanita, mereka setara," ujarnya. "Dengan nyaman, bisa saya katakan bahwa saya mengecam aksi kekerasan dan kelompok yang diidentifikasi oleh AS sebagai organisasi teroris."

Imam Bahloul juga diminta untuk mengecam doktrin Syariah yang membenarkan kekerasan dan pelecehan terhadap wanita dan anak-anak dan untuk menahan diri dari mengajarkan doktrin jihad, dengan alasan bahwa hal itu memaksa umat Islam untuk "terlibat dalam perang agar Islam mendominasi dunia." Dan seperti yang kita semua tahu, "ketika Islam menjadi dominan, non-Muslim diberi tiga pilihan: masuk Islam, membayar Jizya (pajak memalukan), atau dibunuh."

Tapi itu bukan berarti Aliansi Patriot Wilayah Rutherford tidak peka terhadap kebutuhan minoritas komunitas etno-relijius. Tidak sama sekali. Mereka bersikukuh bahwa Imam Bahloul juga harus mengakui bahwa "ajaran Islam bahwa kaum Muslim harus memerangi dan membunuh kaum Yahudi sebelum hari kiamat sepenuhnya tidak dapat  diterima."

Sementara beberapa anggota komunitas mengatakan mereka menentang pusat Islam karena akan menciptakan masalah lalu lintas, yang lainnya menyatakan bahwa Masjid bisa menjadi sarangn teroris.

Bulan lalu, seseorang membakar peralatan di lokasi konstruksi dan papan tanda Masjid dirusak dua kali tahun ini.

Masjid itu juga telah menerima telepon dan email gangguan.

Invetsigasi ke dalam pembakaran berlanjut dan hadiah sebesar 20,000 dolar ditawarkan untuk informasi yang akan mengarah pada penahanan dan penuntutan atas para pelaku.

Bahoul mengatakan acara pada hari Jumat itu diadakan setelah banyak ulama yang menghubunginya untuk menyatakan dukungan pada Pusat Islam dan kebebasan beragama.

Dia mengatakan lebih dari 200 undangan dikirimkan ke gereja-gereja di seluruh penjuru kota dan wilayah. Semua ulama di Murfressboro dan Rutherford diundang.

Pusat Islam Murfreesboro telah beroperasi di fasilitasnya saat ini di pusat kota selama 30 tahun tanpa masalah. (rin/iw/tn/wkm) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version