View Full Version
Selasa, 05 Oct 2010

Muslim Anggota DPR AS Serukan Toleransi Antaragama

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Keith Ellison menjadi Muslim Amerika pertama yang terpilih menjadi anggota US House of Representatives (Dewan Perwakilan Rakyat AS) di tahun 2006. Satu isu yang dia promosikan dengan kuat saat menjabat adalah toleransi tentang perbedaan agama. Dia mencemaskan peningkatan sentimen anti-Islam di minggu-minggu belakangan ini. Tapi dia menekankan bahwa dia percaya AS masih menerima kaum Muslim dan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Terpilihnya Keith Ellison ke dalam Kongres AS di tahun 2006 memperoleh perhatian internasional. Dia disumpah di bawah Al Quran milik Thomas Jefferson, penulis Deklarasi Kemerdekaan AS. Anggota partai Demokrat dari Minnesota ini adalah satu dari dua Muslim Amerika yang saat ini menjabat di dalam Kongres. Dia mengatakan terpilihnya dirinya membuktikan bahwa Amerika terbuka terhadap orang-orang dari berbagai agama.

Tapi beberapa minggu terakhir ini, Ellison menjadi cemas akan kontroversi mengenai rencana untuk membangun Islamic Center di New York, di dekat lokasi serangan 11 September 2001. Kritikus mengatakan masjid itu akan menjadi tidak peka terhadap keluarga korban serangan.

Ellison berbicara di sebuah Candlelight Vigil untuk mendukung Islamic Center itu, mengatakan bahwa seluruh dunia sedang melihat.

Dia juga memuji komentar Presiden Obama bahwa kaum Muslim punya hak untuk mempraktikkan agama mereka dan membangun tempat ibadah di atas properti pribadi, termasuk Lower Manhattan.

“Dia (Obama) membuat pernyataan bagus yang menyatakan bahwa, jika ada institusi-institusi keagamaan lain di sekitar Ground Zero, jika ada bisnislain, aktivitas lain yang berlangsung, kau tidak bisa mengatakan bahwa semua orang diterima kecuali Muslim,” ujar Ellison. “Kau tahu, itu akan menciptakan sistem dua tingkat dan Amerika bukan tentang itu.”

Ellison mengatakan beberapa aksi teroris menimbulkan masalah bagi jutaan Muslim Amerika yang berkontribusi pada masyarakat AS. Dia terutama menyebutkan Anwar Al Awlaki, ulama Muslim yang diduga memainkan peran kunci dalam beberapa serangan besar terhadap AS, termasuk upaya pengeboman sebuah pesawat di hari Natal tahun lalu.

“Anwar Al Awlaki, yang kelahiran Amerika dan tinggal di Yaman, telah masuk ke internet dan mengatakan bahwa dia ingin Muslim Amerika menyakiti negara kami sendiri,” ujar Ellison. “Kau tahu, saya terkejut dengan apa yang dia katakan dan lakukan. Dia hidup di bawah perlindungan Konstitusi negara ini, bebas untuk beribadah sesuka hatinya, bebas untuk mengekspresikan dirinya, bebas untuk melakukan apapun yang dia inginkan, kecuali melanggar hukum.”

Ellison menarik anak-anak muda di seluruh dunia untuk menolak kekerasan, dan untuk tidak membiarkan diri mereka terprovokasi oleh hasutan kebencian dari agama apapun.

Tentang isu lain baru-baru ini – ketegangan yang muncul bulan lalu ketika seorang pastur dari sebuah gereja kecil di Florida mengancam akan membakar Al Qur'an namun kemudian membatalkan rencananya – Ellison mengatakan mempromosikan pemahaman di antara orang-orang dari berbagai agama adalah prioritas utama baginya.

“Saya berbicara panjang lebar tentang dialog antaragama dan saya mengatakan pada orang-orang, pergi temui orang-orang dari agama lain, berkumpul dan berbicaralah, katakan pada teman-teman di gerejamu bahwa mereka perlu menemui orang-orang Muslim ini, katakan pada orang-orang di masjidmu mereka perlu bertemu dengan orang-orang Yahudi itu,” ujar Ellison.

Seperti semua anggota Kongres, Ellison siap menyongsong pemilihan ulang bulan November, dan dia mengatakan kesempatannya untuk periode ketiga tampak bagus. Dia mengatakan berencana untuk tetap mempromosikan toleransi. (rin/va) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version