View Full Version
Senin, 11 Oct 2010

Temukan Alat Pelacak, Muslim AS Jadi Korban Intimidasi FBI

SANTA CLARA (Berita SuaraMedia) – Yasir Afifi mengatakan bahwa ia cukup yakin memenuhi profil dari seorang Muslim dalam daftar pengawasan FBI: Ia menemukan sebuah alat pelacak GPS terpasang di mobilnya pada Minggu lalu waktu setempat.

Dua hari kemudian, pada Selasa, ia mengatakan bahwa FBI datang menelepon dan meminta alat tersebut kembali.

"Saya setengah Arab, seorang pemuda Muslim, ayah saya adalah seorang teladan keagamaan di komunitas," warga Santa Clara berusia 20 tahun tersebut mengatakan pada Jum'at waktu setempat. "Saya melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bekerja dan mengunjungi saudara laki-laki saya di Mesir. Perjalanan ini adalah tiket mereka untuk mengganggu saya selamanya."

Afifi mengatakan bahwa FBI tidak memiliki alasan untuk mengawasinya. Ia mengatakan bahwa ia tidak melakukan apapun yang salah.

FBI tidak membalas panggilan telepon dari kantor berita harian Mercury News.

Bagaimanapun juga, menurut Afifi dan pengacaranya, Zahra Billoo, apa yang terjadi adalah sebuah contoh dari yang otoritas federal lakukan, apa yang Billoo sebut "ekspedisi memancing. Ini sangat umum dalam komunitas ini," ia mengatakan.

Aifi mengatakan bahwa serangkaian kejadian-kejadian yang aneh mulai pada Minggu, ketika ia membawa mobilnya masuk untuk sebuah penggantian oli di sebuah bengel tidak jauh dari rumahnya di Santa Clara. Ketika mobilnya dinaikkan, Afifi mengatakan bahwa ia memperhatikan "sebuah kabel bergantungan." Kemudian ia memperhatikan "sebuah alat hitam yang bercahaya."

Azher Khan, pemilik dari Auto Care Ali (tempat perawatan mobil), tidak tahu apapun tentang benda apa itu namun ia setuju untuk menyingkirkannya. Afifi pergi dengan alat tersebut dan mengendarai mobil dan pulang.

Pada Selasa lalu, Afifi mengatakan bahwa ia baru saja sampai di rumah dari bekerja ketika salah satu dari teman sekamarnya masuk dan mengatakan, "Ada dua orang mencurigakan berdiri di dekat mobilmu di kompleks,"

Afifi mengatakan bahwa ia berjalan ke mobilnya dan mundur ke sisi jalan, namun dua mobil SUV menepi. Salah satu dari petugas itu mengatakan, "Tahukah Anda bahwa label Anda habis masa berlakunya?" Afifi mengatakan. "Saya mengatakan, 'Ya, saya tahu, saya akan membelinya minggu ini. Apakah itu sebabnya Anda menepikan mobil saya?'"

Orang tersebut menunjukkan lencana FBI-nya, Afifi mengatakan dan bertanya apakah ia mengetahui mengapa para petugas tersebut ada di sana. Dua agen FBI dan empat petugas polisi ada di dalam mobil SUV tersebut.

Afifi mengatakan bahwa ia mengatakan kepada agen tersebut bahwa ia memiliki sebuah ide yang cukup bagus ketika ia ditanyai lebih banyak pertanyaan.

Apakah Anda ada di toko mekanik Minggu kemarin?

"Ya."

"Baiklah, di mana alat yang Anda temukan di bawah mobil," agen tersebut mengatakan, menurut Afifi. "Ia pergi, 'ya, kami menaruhnya di sana.'"

Setelah tekanan dari agen tersebut, Afifi mengatakan bahwa ia merasa terintimidasi, bahkan walaupun "Saya menjawab semua pertanyaan mereka." Ia menjadi khawatir ketika agen tersebut mengatakan, "Kami akan menangkap Anda karena menghalangi hukum jika Anda tidak bekerja sama."

Afifi mengatakan kepada para petugas tersebut bahwa alat tersebut ada di ruang tamu dan setuju untuk berjalan dengan mereka dalam jarak yang dekat menuju rumahnya. Ia meminta dua agen FBI tersebut, seorang pria dan seorang wanita, untuk menunggu di luar ketika mendapatkan alatnya tersebut.

"Saya mengembalikannya kepada mereka dan mengatakan, 'Apakah itu yang Anda butuhkan?'" Afifi mengatakan. "Ia pergi, Ya, ini dia'."

Menurut Afifi, "Itu ketika hal-hal aneh terjadi. Mereka bertanya 'Apakah Anda pernah ke luar negeri, melakukan jenis pelatihan apapun di Yaman atau di Iran? Ada aktivitas tidak normal?'"

"Jawaban saya 'tidak, tidak, saya tidak tahu-menahu bagaimana saya bisa menolong Anda.'"

Afifi lalu menghubungi Billoo, direktur cabang Daerah Teluk dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relation – CAIR), kelompok advokasi hak sipil, dan memberikan beberapa wawancara pada Jum'at, Afifi mengatakan sisa minggunya cukup banyak peristiwa.

Namun Billoo mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan tentang fokus yang sedang berlangsung pada "orang biasa" yang kebetulan adalah seorang Muslim.

"Saya pikir ini mungkin adalah sebuah situasi di mana mereka membuat sebuah kesalahan," ia mengatakan. "Ini sangat gawat." (ppt/mn) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version