MONTREAL (Berita SuaraMedia) – Kepolisian Kanada (RCMP) telah menanamkan investasi sebesar satu juta dolar dalam pelatihan petugas agar lebih memahami budaya kaum Muslim.
Menurut informasi yang diperoleh koran La Pres, hampir 600 petugas RCMP telah dilatih sejak tahun 2007, sebuah gerakan yang sebagian dipicu oleh kasus Maher Arar tahun 2006.
Pemerintah AS mendeportasi Arar, seorang warga negara Kanada, ke Syiria, di mana dia disiksa selama satu tahun.
RCMP dituduh memberikan informasi palsu ke otoritas AS tentang Arar, yang menyebabkan deportasi atas dirinya. Pada saat itu, dia dituduh bergaul dengan para teroris.
Orang-orang dari berbagai masyarakat budaya telah membantu menyediakan pelatihan RCMP, mengajarlan pada petugas kepolisian, penyidik, analis dan staf komunikasi tentang agama dan budaya mereka.
Kongres Islam Kanada menyambut inisiatif tersebut.
Bulan Juli kemarin, Pengadilan Banding Federal memutuskan bahwa RCMP terlibat dalam diskriminasi ras dan agama ketika mengeluarkan seorang pria Muslim dari akademi kadetnya, membuka jalan bagi pria untuk kembali ke pelatihan setelah 11 tahun.
Keputusan itu memperkuat temuan oleh Pengadilan HAM Kanada tahun 2008 bahwa Ali Tahmourpour, 37, mengalami pelecehan verbal dan permusuhan dari para instruktur, mengolok-olok ornamen relijius yang dipakainya, dan evaluasi kinerja yang buruk saat mendaftar di akademi kadet Regina RCMP.
"Akhirnya nama baik saya dipulihkan," ujar Tahmourpour pada kantor berita National Post dari rumahnya di Mississauga, mengatakan bahwa dia berniat kembali ke akademi untuk mewujudkan mimpinya menjadi anggota RCMP. "Kakek buyut saya adalah seorang kepala polisi di pegunungan barat Persia, jadi ini menurun dalam keluarga."
Kontrak pelatihan Tahmourpour dihentikan pada bulan Oktober 1999, sekitar 14 minggu dari 22 minggu kursus kadet RCMP, dengan alasan lemahnya kemampuan komunikasi, partisipasi kelompok, dan kemampuan untuk mengatasi stres. Karena masalah-masalah itu, sebuah rekomendasi dikeluarkan agar dia tidak diizinkan untuk daftar ulang.
Memutuskan bahwa pemberhentiannya didasarkan pada penilaian diskriminatif atas kemampuan Tahmourpour dan bahwa keputusan untuk mencegah kembalinya ke akademi didasarkan pada latar belakang ras, agama, dan/atau kebangsaannya, pengadilan memerintahkan penerimaan kembali Tahmourpour. Tapi RCMP menantang keputusan itu di Pengadilan Federal tahun lalu, di mana seorang hakim menepis perintah tersebut dan mengirim kembali keluhan itu ke pengadilan untuk dengar pendapat.
Tahmourpour mengajukan naik banding atas keputusan itu ke Pengadilan Banding, di mana Hakim Karen Sharlow memperkuat keputusan Pengadilan HAM tahun 2008, menyatakan bahwa perlakuan diskriminatif RCMP terhadap Tahmourpour menghapus kesempatannya untuk menyelesaikan pelatihan di Depot dan menjadi seorang petugas RCMP. (rin/cn/amr) www.suaramedia.com