View Full Version
Rabu, 13 Oct 2010

Buku Terbang Sambut Kedatangan Obama di Philadelphia

PHILADELPHIA (Berita SuaraMedia) – Agen Rahasia AS mengatakan telah menanyai dan membebaskan penggemar Presiden Barack Obama yang telah melemparkan buku ke dekat presiden dalam sebuah kampanye di Philadelphia pada hari Minggu (10/10).

Juru bicara Ed Donovan mengatakan pria itu telah menulisi buku tersebut dan berharap presiden akan membacanya. Donovan mengatakan bahwa para agen menyimpulkan pria itu tidak membahayakan.

Obama tampaknya tidak memperhatikan buku yang mendarat di dekatnya di atas panggung luar ruangan setelah dia selesai berbicara di hadapan kerumunan massa pada hari Minggu. Presiden sudah membalikkan badan untuk berjabat tangan dengan orang-orang di sisi lain panggung.

Buku itu tampaknya bukan satu-satunya hal yang tidak biasa dalam kampanye hari Minggu kemarin. Seorang pria telanjang juga digiring pergi oleh petugas dengan tangan terborgol. Daily Mail menulis, "Tidak jelas apakah pria itu terlibat dalam insiden pelemparan buku atau dia hanya tidak mengenakan baju."

Koran itu juga mencatat bahwa "Di bulan Agustus seorang milyarder gila (Alki David – seorang raja pengiriman dan pembotolan) menawarkan satu juta dolar ke orang pertama yang melintas di depan presiden kita. Dia berjanji akan membayarkan uang itu jika si penerima tantangan menuliskan nama websitenya, Battlecam, di dada mereka (yang memang dilakukan oleh pria tanpa busana itu)."

Insiden itu mengingatkan pada serangan aneh terhadap Presiden George W. Bush di Baghdad oleh seorang pria yang melemparkan sebuah sepatu. Bush, yang jelas melihat lemparan itu, segera merunduk dan momen itu menjadi abadi dengan parodi online dan permainan video internet.

Tapi insiden itu juga ditandai dengan kontroversi saat media AS mempertanyakan kenapa Agen Rahasia tidak berada cukup dekat dengan Bush untuk menepis serangan itu.

Diperkirakan pertanyaan yang sama akan terlontar tentang insiden pelemparan buku kemarin.

Insiden itu terjadi saat Obama berusaha mengerahkan pemilih Philadelphia agar menggunakan waktu tiga minggu yang tersisa menjelang pemilihan kongresional untuk memberikan suaranya.

Presiden menggunakan pidato yang sering digunakannya saat dia berbicara di depan massa kota Germantown dengan irama pendorong yang membantunya masuk ke Gedung Putih dua tahun lalu.

Namun, dia dan Partai Demokrat tahu bahwa tahun ini Demokrat dalam bahaya karena kesenjangan antusiasme, dengan para pemilih yang diperkirakan akan menjauh dari pemilihan.

Itu bisa menjadi bencana dalam pemungutan suara nasional yang secara luas diyakini memberikan mayoritas kursi di House of Representatif (DPR) dan, mungkin, Senat ke tangan Partai Republik.

Terdapat cukup banyak alasan bagi Republikan untuk optimis. Jajak pendapat memperlihatkan ketidakpuasan pemilih dan bahkan kemarahan terhadap kepemimpinan Obama dan Demokrat di dalam Kongres. Obama dan Demokrat disalahkan untuk lambatnya pemulihan dan berlanjutnya angka tinggi pengangguran.

Pada hari Jumat (8/10), Biro Statistik Tenaga Kerja memberikan pukulan menyakitkan lain bagi Demokrat. AS kehilangan 95,000 lapangan kerja di bulan September dan jumlah pengangguran tetap pada angka 9.6%.

Dalam komplikasi lain bagi Demokrat, pemerintah diharapkan akan mengumumkan minggu ini bahwa lebih dari 58 juta penerima Jaminan Sosial akan melalui satu tahun lagi tanpa peningkatan biaya hidup dalam tunjangan bulanan mereka.

Itu akan menandai tahun kedua tanpa peningkatan sejak penyesuaian otomatis untuk inflasi diadopsi di tahun 1975. Tahun pertama adalah tahun ini.

"Saya rasa para ahli salah. Saya rasa kita akan menang. Tapi kalian harus membuktikan bahwa mereka salah," ujar Obama, mengarahkan telunjuknya ke arah hadirin.

"Mereka mengandalkan kalian untuk berdiam diri di rumah. Jika itu terjadi, mereka menang."

Wakil Presiden Joe Biden bergabung dengan Obama dalam kampanye itu. (rin/rs/dm) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version