LOS ANGELES (Berita SuaraMedia) – Bill O'Reilly masuk ke dalam sebuah pembahasan yang memanas pada acara "The View" dan komentar-komentarnya tentang Masjid di dekat Ground Zero telah menyebabkan dua dari pemandu acara bincang-bincang tersebut melakukan aksi walk-out, berjalan keluar dari kamera ketika acara tersebut sedang disiarkan.
Komentator stasiun TV Fox tersebut adalah seorang bintang tamu dalam acara bincang-bincang stasiun TV ABC pada Kamis waktu setempat untuk mempromosikan buku barunya "Pinheads and Patriots".
Pemandu acara Whoopi Goldberg dan Joy Behar pergi keluar meninggalkan panggung studio acara bincang-bincang 'The Show' pada Kamis waktu setempat setelah sebuah adu pendapat dengan komentator konservatif Bill O'Reilly tentang perencanaan Masjid di dekat tempat serangan 11 September di New York.
Kemarahan meluap pada acara bincang-bincang sehari-hari ketika seorang pemandu acara Fox News O'Reilly menyatakan bahwa perencanaan pusat kebudayaan Muslim dan Masjid di dekat tempat World Trade Centre yang lama adalah tidak layak karena "Muslim membunuh kita pada 9/11".
Goldberg membantah klaim O'Reilly bahwa Masjid tersebut tidak layak. "Ada 70 keluarga yang adaah Muslim yang juga meninggal dalam gedung tersebut," wanita tersebut mengatakan.
"Tujuh puluh persen warga Amerika tidak menginginkan Masjid tersebut berada di sana, jadi jangan berikan saya urusan 'kita'," kata O'Reilly kepada Joy Behar; penonton studio tersebut bertepuk tangan.
Setelah itu, ketika ditekan oleh Goldberg dan Behar untuk menjelaskan mengapa "Masjid Gorund Zero" bagaimanapun juga "tidak layak," O'Reilly mencondong dan menunjuk pada Godlberg mengatakan, "Muslim membunuh kita ketika 9/11."
"Itu benar-benar omong kosong," Goldberg berteriak di tengah-tengah sebuah keributan dukungan dan teriakan."
Dalam sebuah pertukaran yang ribut tersebut, Golberg mengucapkan sebuah seruan kata-kata kotor yang tertutupi oleh sebuah kata bip, dan Behar mengatakan: "Saya tidak ingin duduk di sini. Saya sangat marah oleh pernyataan tersebut." Kedua wanita pembawa acara tersebut berjalan keluar dari acara tersebut, namun kembali beberapa saat kemudian.
Rekan pembawa acara The View, veteran penyiar Barbara Walters, meminta maaf kepada para penonton di studio, mengatakan "Seharusnya kita dapat melakukan pembahasan tanpa mencuci tangan kita, berteriak dan berjalan keluar dari panggung."
Namun Walters bersikeran bahwa Bill O'Reilly meminta maaf, mengatakan kepadanya: "Pelakunya adalah ekstrimis. Anda tidak dapat mengambil keseluruhan agama dan merendahkan agama mereka."
O'Reilly dengan keengganan menanggapi: "Jika siapa saja merasa bahwa saya merendahkan semua umat Muslim, saya memohon maaf."
Produser acara The View – salah satu dari acara bincang-bincang siang hari yang paling populer di pertelevisian AS – menolak untuk berkomentar lebih jauh dengan mengatakan "acara tersebut berbicara untuk dirinya sendiri".
Sementara itu, pada acara HLN-nya pada Kamis waktu setempat, Joy Behar, rekan Whoopi Goldberg dalam acara The View menjelaskan kepada para penonton mengapa ia meninggalkan The View selama sebuah percakapan yang memanas dengan Bill O'Reilly sebelumnya pada hari itu juga.
"Hari ini pada acara 'The View,' Bill O'Reilly memiliki sebuah saat yang menjengkelkan," ia mengatakan. "Pertama ia mengatakan bahwa sebuah Masjid seharusnya tidak dibangun di dekat Ground Zero di sini, di New York, dan kemudian ia mengatakan hal ini: 'Muslim membunuh kita pada 9/11.'
"Memang benar, saya pada saat itu benar-benar marah," Behar menjelaskan kepergiannya. "Jujur saja, menurut saya ia mengatakan sesuatu yang saya artikan sebagai ucapan-ucapan kebecian."
Rencana untuk yang disebut Pusat Islam di Ground Zero telah memisah-misah warga Amerika, menyebabkan demonstrasi pubilk yang memanas, dan menjadi sebuah kampanye yang mengeluarkan putaran dari pemilihan kongresional baru-baru ini.
Banyak kritik mengatakan bahwa usulan tersebut tidak sensitif pada para keluarga hampir 3.000 orang yang terbunuh dalam serangan 11 September di World Trade Centre. Sekitar 60 dari mereka yang meninggal adalah umat Muslim.
Menurut sebuah poling pada akhir September oleh Institut Poling Universitas Quinnipiac sekitar 80 persen dari penduduk New York percaya bahwa kelompok Muslim memiliki sebuah hak untuk membangun di dekat tempat 9/11, namun 57 persen berpikir bahwa tempat tersebut tidak layak. (ppt/iol/hp/cbs) www.suaramedia.com