View Full Version
Selasa, 19 Oct 2010

Komunitas Muslim Jadi Rebutan Politisi Bihar

PATNA (Berita SuaraMedia) – Dengan pemilihan Majelis di Bihar yang hanya tinggal empat hari lagi, sebuah pertarungan memanas untuk mengumpulkan suara hingga mencapai 16% dari total populasi Bihar.

Para politisi mengerahkan segala upaya untuk mencoba memenangkan suara populasi Muslim Bihar yang cukup banyak.

"Orang-orang harus waspada pada kekuatan yang mencoba untuk memecah belah masyarakat dan juga pada mereka yang memihak kekuatan-kekuatan tersebut," ujar Perdana Menteri Manmohan Singh saat berkampanye di Bihar.

Referensi terbuka oleh perdana menteri pada Nitish Kumar dan aliansi partainya dengan BJP adalah sebuah upaya untuk mengkonsolidasi suara Muslim di belakang partai Kongres.

Aliansi partai Kumar dengan BJP di Bihar hampir berakhir pada bulan Juni tahun ini atas isu Kepala Menteri Gujarat Narendra Modi yang berusaha untuk menapakkan kaki di perpolitikan Bihar, menjelang rapat eksekutif nasional BJP di Patna.

Langkah untuk memastikan bahwa Modi dan Varun Gandhi tidak mengkampanyekan BJP di Bihar dipandang sebagai upaya Nitish untuk menjaga agar suara Muslimnya tetap utuh. Baru-baru ini, respon tertunda BJP terhadap putusan Ayodhya juga dianggap sebagai sebuah langkah dengan pertimbangan pemilu Bihar.

Dan kemudian ada Lalu Yadav, yang dulu menjadi arsitek persatuan Muslim-Yadav yang terkenal di negara bagian tersebut, tapi sekarang berusaha untuk mengumpulkan kembali suara kaum Muslim setelah partainya RJD kalah di tangan Nitish Kumar dalam pemilu di Lok Sabha tahun lalu.

Bahkan begitu tak yakinnya Lalu akan perolehan suara dari kaum Muslim hingga dia melakukan hal yang tak terpikirkan dengan secara terbuka meminta dukungan dari kasta atas.

"Semua orang bersama kami, terutama kasta atas. Tidak seorang pun akan memilih untuk Nitish," ujarnya dalam sebuah kampanye.

Tapi dengan perkembangan isu yang belum pernah ada sebelum pemilu ini, pertarungan untuk suara kaum Muslim hanya akan bertambah ketat bagi para politisi di Bihar.

"Kami akan memilih orang yang kami anggap benar-benar bisa berbuat sesuatu untuk memajukan tempat ini. Lalu selalu berkata semua Muslim bersamanya, tapi saya rasa tidak seperti itu lagi," ujar Mohd Ghayasuddin, warga Kishanganj di Bihar yang didominasi oleh kaum Muslim.

Ini adalah sebuah pertarungan politik dengan sebuah perbedaan di Bihar. Meskipun kasta masih menjadi sebuah faktor, teriakan untuk pembangunanlah yang telah menjadi bagian utama dari pemilu majelis pada hari Kamis (21/10) besok.

Menjadi kejutan bagi banyak pihak, teriakan untuk pembangunan telah menepikan isu-isu lain meskipun kasta dan masyarakat masih penting.

Semua yang ingin menguasai Bihar menjanjikan pembangunan. Bihar, salah satu negara bagian India yang paling miskin dengan jumlah penduduk miskin mencapai separuh dari total populasi 83 juta jiwa, belum pernah menyaksikan hal seperti ini dalam puluhan tahun terakhir.

Bihar akan memilih 243 anggota kongres dalam pemilu yang berakhir tanggal 20 November. Hasilnya akan diketahui pada tanggal 24 November.

Kaum Muslim, yang berjumlah 16.5% dari total 83 juta penduduk Bihar dan memiliki suara penentu di lebih dari 60 konstituensi, mungkin akan terpecah antara Nitish Kumar, Lalu-Paswan, dan Kongres.

Tiga partai sayap kiri – Partai Komunis India, Partai Komunis India-Marxis, dan Partai Komunis India-Marxis-Leninis – untuk pertama kalinya berjuang bersama untuk memperoleh suara di dalam pemilu.

Partai-partai kecil seperti Partai Kongres Nasionalis, Partai Bahujan Samaj, Partai Samajwadi, dan Janata Dal-Sekuler juga terlibat dalam pertarungan. (rin/nd/yh) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version