NEW YORK (Berita SuaraMedia) – Juan Williams, berbicara pada "The O"Reilly Factor stasiun TV Fox, mengatakan bahwa orang-orang yang berpakaian Muslim membuatnya "khawatir" dan "tegang." Radio Publik nasional (National Public Radio – NPR) mengatakan bahwa ucapan tersebut "tidak konsisten dengan standar editorial kami."
Radio Publik Nasional menggagalkan kontrak komentator Juan Williams setelah ia mengatakan pada acara "The O'Reilly Factor" milik stasiun TV Fox bahwa orang-orang yang mengenakan pakaian Muslim membuatnya merasa "khawatir" dan "tegang".
Gerakan tersebut pertama kali dikabarkan pada Rabu waktu setempat pada Twitter oleh koresponden media kantor berita NPR David Folkenflik, yang mengatakan bahwa ucapan William "tidak konsisten dengan standar editorial."
Williams membahas kebenaran politik pada Senin waktu setempat dengan pemandu acara Bill O'Reilly dan mengatakan bahwa hal ini dapat menuntun pada semacam paralisis, di mana Anda tidak tertuju pada kenyataan."
"Yang saya maksudkan, Bill, Saya bukan seorang yang fanatik," kata William, yang adalah seorang Afrika-Amerika dan telah menulis secara ekstensif tentang gerakan-gerakan hak sipil dan ras di Amerika. "Anda mengenal jenis buku-buku yang telah saya tulis tentang hak-hak sipil di negara ini. Namun ketika saya naik sebuah pesawat, saya harus mengatakan, jika saya melihat orang-orang yang mengenakan pakaian Muslim dan saya berpikir, Anda tahu, mereka mengidentifikasi diri mereka sendiri lebih dulu sebagai Muslim, Saya menjadi khawatir. Saya tegang."
Komentar Juan Williams menjatuhkan pendapatnya yang berhubungan dengan Muslim yang datang ke AS dan pergi bagian dunia yang lain. Juan Williwams meyakini bahwa Muslim telah berusaha untuk menyarang warga negara AS di seluruh dunia. Walaupun sebagian besar mayoritas di seluruh dunia mengutuk dan membenci pembunuhan orang lain, namun beberapa teroris dirancang untuk menggunakan agama Islam untuk membunuh orang-orang dan mencapai akhir politik mereka. Juan Williams seharusnya mengambil fakta tersebut sebagai pertimbangan.
Ketika merujuk pada Faisal Shazad, Juan Williams mengatakan, "Ia mengatakan perang dengan Muslim, perang Amerika hanya permulaan, tetesan darah pertama. Saya tidak berpikir ada jalan apapun untuk melarikan diri dari fakta-fakta tersebut."
Sementara pandangan Juan Williams tentang Faisal Shazad mendukung sebuah fakta, komentarnya terdengar bersifat Rasis. Faisal Shazad benar-benar berusaha menyerang warga AS, namun penyamarataan Juan Williams atas tindakan Faisal yang bertindak sebagai Muslim terdengar cukup menggelikan. Juan Williams seharusnya telah mencatatkan abhwa tindakan Faisal Shahzad telah dikutuk oleh masyoritas Muslim di seluruh dunia.
Dalam sebuah pernyataan, NPR mengatakan bahwa pihaknya telah memberitahukan Williams atas keputusannya pada Rabu malam waktu setempat, dan bahwa ucapan-ucapannya "tidak konsisten dengan standar dan praktik-praktik editorial kami, dan merusak kredibilitasnya sebagai seorang analis berita dengan NPR"
Juan Williams berbicara kepada Fox News pada Kamis pagi waktu setempat tentang pemecatannya dari NPR. Ia membela komentar-komentar awalnya dan mengatakan bahwa bos-bosnya di NPR belum berbicara dengannya sebelum memutuskan untuk memecatnya.
Williams telah menjadi kontributor dan analis di NPR selama berpuluh-puluh tahun, namun peran gandanya pada Fox News – di mana ia juga telah menjadi seorang contributor dalam waktu yang lama dan sering datang – menarik begitu banyak keluhan dari para pendengar NPR yang meminta Foz News untuk menghentikan mengidentifikasikan Williams sebagai seorang "Analis politik kantor berita NPR News" pada tahun 2009.
Tindakan NPR terhadap Williams datang beberapa minggu setelah kantor berita CNN memecat pembawa berita Rick Sanchez setelah ia mnyebut pemandu acara "The Daily Show" Jon Stewart seorang fanatik dan mengatakan bahwa acara Comedy Central dan jaringan lain dijalankan oleh Yahudi. (ppt/lat/av/hf) www.suaramedia.com