LONDON (Berita SuaraMedia) – Seorang pemilik kafe telah diperintahkan untuk mencopot sebuah kipas penyedot udara – karena baunya menggoreng daging babi asap "mengganggu" warga Muslim setempat.
Pejabat perencanaan bertindak atas Beverley Akciecek, 49, setelah diberitahu bahwa teman-teman Muslim dari tetangganya merasa "muak secara fisik" dengan "bau busuk" itu.
Dewan kota Stockport di Greater Manchester mengatakan bahwa bau yang berasal dari kipas itu tidak dapat diterima dengan alasan kenyamanan permukiman.
Kipas itu sudah terpasang di kafe Snack Shack Beverley di daerah Shaw Heath selama tiga tahun terakhir.
Akciecek dan suaminya Cetin, 50 – seorang Muslim Turki – bekerja lebih dari 50 jam per minggu membeli, menyiapkan, dan memasak sandwich dan hotpot untuk pelanggan mereka.
Hari Rabu (21/10) lalu Akiciecek mengatakan berencana untuk mengajukan banding atas keputusan itu.
Dia mengatakan, “Saya rasa ini gila. Teman-teman Cetin justru mengunjungi toko kami, mereka adalah pengunjung reguler, mereka orang Muslim, mereka datang beberapa kali dalam seminggu.”
“Orang-orang Muslim datang ke kafe saya untuk makan roti panggang keju. Cetin memasak sendiri makanannya, dia memasak daging babi itu.”
“Ketika kami pergi ke kafe suami saya tidak terganggu dengan bau daging babi asap. Teman-temannya tidak terganggu dengan bau itu, kami memiliki tiga pelanggan yang datang ke sini untuk sepotong sandwich, mereka adalah teman-teman suami saya dan bau itu tidak mengganggu mereka samasekali.”
“Kakak ipar laki-laki saya tidak terganggu saat dia datang dan kami baru saja mengeluarkan tiga nampan daging babi asap.”
“Saya akan menemui anggota dewan setempat. Saya menunggu berkasnya agar saya bisa mengajukan banding.”
Pasangan itu mengambil alih usaha tersebut di tahun 2007 dari pemilik sebelumnya dan mengganti kipas penyedot udara yang lama dengan yang modern.
Mereka menyatakan tidak menerima keluhan tentang kafenya yang buka sejak pukul 7.30 pagi sampai 2.30 sore enam hari dalam seminggu itu, sampai sekitar 18 bulan lalu ketika mereka menerima surat dari dinas lingkungan yang mengatakan bahwa tetangga mereka Graham Webb-Lee telah mengeluh tentang bau tersebut.
Akciecek mengatakan, “Kami belum pernah punya masalah dengan bau karena sudah dimasak terlebih dahulu. Kami memasaknya di dalam oven sehingga tidak ada bau busuk.”
“Dagingnya sudah dimasak sehingga baunya tidak sekuat ketika kami menggorengnya mentah-mentah. Ini seperti tinggal di sebelah rumah orang yang memasak sarapan untuk Minggu pagi tapi tidak terus-terusan, hanya di pagi hari.”
“Ini adalah toko sandwich yang sama selama delapan tahun, memasak menu yang persis sama. Wanita sebelum saya memasak dua kali lipat karena mereka membangun rumah-rumah baru di seberang jalan jadi dia benar-benar sibuk. Dia di sini sejak pukul enam pagi sampai empat sore karena mereka sangat sibuk.”
“Mereka di sana sebelum saya tapi mereka juga di sana ketika wanita yang memiliki bisnis ini di sini dan dia memasak dua kali lipat dari yang kami masak. Dia punya lima pegawai, bisa kau bayangkan betapa sibuknya toko itu dan mereka tidak pernah mengeluh sama sekali.”
Mereka mengatakan bahwa dinas lingkungan dewan telah pergi menginspeksi properti mereka setelah tetangga mereka mengeluhkan tentang bau busuh tahun lalu, tapi mereka mengatakan bahwa baunya tidak menimbulkan masalah.
Akciecek mengatakan, “Dinas lingkungan mengatakan semuanya baik-baik saja. Mereka terus datang dan memeriksanya dan mengatakan tidak ada masalah dan kerena mereka tidak mengambil tindakan, tetangga mengeluh lagi.”
Pasangan itu tidak pernah mengajukan izin perencanaan karena mereka hanya mengganti kipas penyedot yang lama dengan yang baru dalam ukuran dan posisi yang sama, tapi, menyusul keluhan lebih lanjut dari tetangga, mereka diberitahu oleh dewan bahwa mereka harus mendaftar karena sudah muncul keberatan.
Mereka mendaftarkan izin perencanaan bulan Mei tahun ini, tapi aplikasinya ditolak dalam sebuah rapat Komite Wilayah Stockport pada tanggal 14 Oktober.
Webb-Lee keberatan dengan aplikasi mereka, mengeluhkan bahwa teman-teman Muslimnya menolak untuk berkunjung ke rumahnya karena mereka tidak tahan dengan bau daging babi asap itu.
Akciecek yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan, “Dia bilang dia punya anak perempuan dengan gangguan makan, teman-teman Muslim, dan bau busuk yang membuat baju-bajunya bau.”
“Dewan setuju dengannya tanpa menanyakan pendapat saya. Seolah-olah mereka tidak sadar bahwa saya ada di sana.”
“Kafe ini adalah satu-satunya pemasukan kami. Hanya kami berdua yang bekerja, kami belum punya pegawai lagi. Kami bekerja tujuh jam di toko ini dan suami saya memegang kasir dan melakukan semua persiapan yang harus dilakukan. Kami bekerja di jam-jam panjang.”
Webb-Lee mengatakan, “Ventilasinya terletak 12 inci dari pintu depan saya. Setiap pagi bau daging asap masuk dan membuat saya mual.”
“Saya punya banyak teman Muslim dan mereka menolak untuk mengunjungi saya lagi karena tidak tahan dengan baunya.”
Juru bicara Dewan Stockport mengatakan, “Aplikasinya ditolak dengan alasan kenyamanan lingkungan tempat tinggal, karena komite merasa bau yang berasal dari ventilasi itu tidak bisa diterima oleh para tetangga.”
“Kami akan memastikan bahwa kafe tersebut mematuhi keputusan ini dan mencopot kipas penyedot udaranya.” (rin/dm) www.suaramedia.com