View Full Version
Rabu, 27 Oct 2010

Niat Terselubung Diungkap, Kamera Pengawas Muslim Dibongkar

BIRMINGHAM (Berita SuaraMedia) – Lebih dari 200 kamera yang membuat daerah mayoritas Muslim, Birmingham menjadi target, sebagai bagian dari sebuah inisiatif rahasia kontra-terorisme akan dibongkar.

Kantor berita The Guardian mengutip inspektur kepala polisi West Midlands, Chris Sims, ketika mengatakan bahwa ia percaya semua kamera yang dipasangi sebagai bagian dari sebuah inisiatif pengawasan seharga tiga juta pondsterling seharusnya dilumpuhkan untuk membangun ulang kepercayaan dengan umat Muslim lokal.

Skema tersebut, Proyek Champion, disusun kurang dari enam bulan yang lalu ketika sebuah penyelidikan oleh kantor berita The Guardian mengungkap bahwa polisi telah menyesatkan para penduduk menjadi mempercayai bahwa kamera tersebut dimaksudkan untuk digunakan memerangi kejahatan kendaraan dan tindakan-tindakan anti-sosial.

Pada faktanya, kamera CCTV dan kamera pembaca otomatis nomor kendaraan (Automatic Number Plate Reading – ANPR) dipasang sebagai bagian dari program yang dijalankan oleh unit satuan kontraterorisme dengan persetujuan dari Departemen Dalam Negeri dan MI5.

Kepolisian gagal dalam memperoleh kejelasan menurut undang-undang untuk sekitar satu pertiga dari kamera tersebut, yang diganti.

Setelah penyelidikan kantor berita The Guardian, tas-tas ditempatkan di atas kamera-kamera tersebut, yang telah dipasang di Sparbrook dan Washwood Heath.

Dalam sebuah pernyataan Sims mengatakan: "Saya percaya bahwa dukungan dan kepercayaan diri komunitas lokal di kepolisian West Midlands adalah hak yang sangat penting bagi kami dalam perjuangan melawankejahatan dan terorisme."

Ia menambahkan bahwa: " Kami dapat memerangi kejahatan dan ancaman yang ditujukan oleh terorisme jauh lebih efektif dengan saling bekerjasama dengan masyarakat lokal, dari pada mengasingkan mereka melalui sebuah solusi teknologi yang tidak memiliki dukungan komunitas yang luas."

Sims tidak membuat rujukan apapun pada tindakan hukum yang ia akan hadapi jika ia membiarkan skema tersebu berlanjut. Organisasi hak-hak sipil Liberty menulis pada satuan tersebut pekan lalu, mengancam untuk memulai proses peninjauan peradilan pada mahkamah agung kecuali jika satuan tersebut setuju dalam 14 hari untuk membongkar infrastruktur pengawasan sepenuhnya."

Rekomendasi akhir-akhir ini didukung oleh otoritas kepolisian dan tidak akan menempatkan pada sebuah dewan proyek yang disusun pada bulan Agustus untuk mengambil alih manajemen dari kamera-kamera tersebut. Dewan tersebut, yang baru-baru ini hampir semua anggota kelompok penasehatnya ingin kamera-kamera tersebut dibongkar, nampaknya menolak ketika pihaknya bertemu pada Kamis waktu setempat.

Bulan lalu, seorang pejabat penyelidikan menemukan bahwa inisiatif tersebut telah diimplementasikan secara nyata tanpa konsultasi terlebih dahulu, kesalahan atau memandang  pada hukum. Tinjauan tersebut oleh Sara Thornton, pimpinan inspektur kepolisian Lembah Thames, merasa bahwa skema tersebut direncanakan pada tahun 2007 untuk menempatkan sebuah operasi "jaringan" pengawasan di sekitar dua lingkungan yang diidentifikasi mengandung sebuah proporsi tersangka teror tingkat tinggi.

Sebuah tawaran dibuat untuk sebuah dana bantuan kontra-terorisme nasional pada bulan Januari tahun 2008. Thorton menemukan bahwa para pejabat senior mengatur sebuah "karangan cerita" yang menyembuyikan tujuan kamera-kamera tersebut. Lencana kontraterorisme dipindahkan dari dokumen kerja sebagai bagian dari sebuh strategi untuk "pasar" operasi pengawasan sebagai sebuah skema menjaga ketertiban lokal.

Polisi senior gagal untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang nilai-nilai "menurut perbandingan, keabsahan, otoritas, pentingnya, dan nilai etis operasi tersebut yang diturunkan dalam usulan wacana tindakan", Thorton menemukan.

Para pejabat juga gagal untuk memenuhi peraturan CCTV nasional atau melaksanakan konsultasi yang sesuai, Thorton mengatakan.

Saat ini, sebuah dewan Birmingham memeriksa dengan teliti komite yang merilis laporannya sendiri, menemukan bahwa pejabat senior polisi bersalah karena "secara sengaja menyesatkan" para dewan konselor atas tujuan dari skema tersebut.

Tidak ada pengundurandiri atau tindakan disipiner, walaupun otoritas kepolisian telah meluncurkan sebuah penyelidikan ke dalam klaim bahwa para konselor tersesakan oleh Stuart Hyde, yang sekarang adalah deputi pimpinan inspektur kepolisian Cumbria. Tidak ada tindakan yang diketahui telah diambil terhadap deputi asisten pimpinan inspektur Anil Patani, yang telah secara keseluruhan bertanggung jawab untuk proyek tersebut. (ppt/bnn/gd) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version