View Full Version
Ahad, 31 Oct 2010

Sholat Jumat Pinggri Jalan, Pemandangan Khas Moskow

MOSKOW (Berita SuaraMedia) – Ini adalah pemandangan khas hari Jumat. Para jamaah berlutut di bawah hujan di luar Masjid terbesar Moskow, terpaksa memakai sepatu mereka untuk menahan sajadah agar tidak kabur tertiup angin musim gugur.

Rebutan untuk mendapat tempat di dalam Masjid adalah masalah tiap minggu bagi kaum Muslim di ibukota Rusia, sebuah kota dengan salah satu persentase Muslim terbesar di Eropa tapi dengan hanya empat Masjid.

Dan permohonan mereka untuk tambahan tempat ibadah menimbulkan ketegangan dengan kelompok nasionalis Rusia.

"Kalau saya sampai di sini lebih awal, saya bisa menemukan tempat di dalam. Kalau tidak, saya terpaksa di luar," ujar Abdyl Ashim Ibraimov, 30, jamaah Masjid Sobornaya, Masjid terbesar di Moskow.

Ribuan kaum beriman datang ke tempat itu setiap minggu untuk sholat Jumat tapi bangunan bercat hijau itu hanya bisa menampung sampai 800 orang.

Jika penuh, jamaah meluber sampai ke kantor-kantor pemerintah sekitar, halaman dalam, dan trotoar jalan.

"Sholat Jumat sangat utama. Itulah kenapa kami datang ke sini, baik itu hujan atau salju," ujar Ashur Ashurov, seorang pria berusia 60-an tahun.

Muslim Moskow diperkirakan oleh pemerintah Rusia berjumlah 1.2 juta jiwa, tapi Dewan Mufti, organisasi Muslim di Rusia, mengatakan jumlahnya mendekati dua juta.

"Dengan hanya empat Masjid, ada kekurangan ruang yang sangat parah di sini," ujar imam Masjid Sobornaya, Ildar Khazrat Alyautdinov. "Masjid-masjid itu tidak cukup mengakomodasi mereka yang ingin datang dan beribadah."

Sejak runtuhnya Uni Soviet di tahun 1991, ratusan ribu imigran dari republik-republik bekas Soviet di Asia Tengah membanjiri Moskow, membuat jumlah populasi Muslim di ibukota melonjak.

"Kami telah meminta, dan bahkan menuntut, bahwa ada Masjid di setiap kota kecil, idealnya di setiap lingkungan," ujar Alyautdinov.

Namun, upaya untuk memenuhi permintaan itu dihalangi oleh keberatan dari penduduk setempat yang terpengaruh sebagian oleh bangkitnya nasionalisme Rusia sejak Soviet runtuh.

Menurut Alyautdinov, proyek untuk menambah bangunan kedua guna memperbesar Masjid Sobornaya telah dihadang oleh ketiadaan tandatangan kecil dari seorang birokrat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. (rin/ie/afp) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version