View Full Version
Senin, 08 Nov 2010

OnIslam Luncurkan Program Simulasi Haji 3D

KAIRO (Berita SuaraMedia) – OnIslam.net sedang meluncurkan ulang pelatihan haji pada website pulau milik sendiri di dunia virtual kehidupan kedua, dan penyelenggara mengiyakan bahwa program tersebut emnawarkan sebuah pengalaman unik bagi para pengunjung untuk dunia virtual 3D yang bersemangat untuk mempelajari tentang perjalanan spiritual terakhir Muslim.

"Kami ingin program tersebut menjadi sebuah simulasi pelatihan untuk umat Muslim yang berencana untuk mengambil bagian dalam perjalanan haji di dalam kehidupan nyata, atau mereka yang tertarik untuk mempelajari lebih banyak tentnag pengalaman berhaji tersebut," Mohamed Yahia dai tim proyek tersebut mengiyakan.

Mencampurkan dunia nyata dengan kenyataan virtual, OnIslam meluncurkan pada Sabtu (6/11) waktu setempat sesi baru dari "program interaktif kesadaran haji" di dalam dunia Kehidupan Kedua.

Dalam acara peluncuran, yang dilakukan di Hotel Shepherd di Kairo, tim OnIslam menyambut – para pengunjung untuk bergabung dalam sebuah sesi latihan secara langsung. Tambahan lagi, pada simulasi haji 3D selangkah demi selangkah , acara tersebut juga akan memiliki sebuah  penampilan musik secara langsung untuk merayakan sesi haji.

Menurut tim proyek tersebut, program tahun ini melihat sebuah sebuah perombakan menyeluruh dari pulau Kehidupan Kedua (Second Life island), dengan tim tersebut, datang dari beberapa Negara di seluruh dunia, menanamkan modal sejumlah lebih dari 300 jam kerja untuk menyatukan proyek tersebut.

Pulau tersebut sekarang menonjolkan sebuah rekreasi yang komplit dari Masjid Al-haram, bersamaan dengan perbaruan terakhir dari dunia nyatanya, seperti jam Mekkah yang baru dibangun, yang terbesar di seluruh dunia.

Beberapa buku dan cendikiawan digunakan sebagai sebuah rujukan untuk mengesahkan akurasi dari tata cara yang berbeda yang dibangun secara virtual.

"Sejujurnya, persiapannya  bisa menjadi cukup menekan. Ini adalah sebuah tugas yang terus-menerus untuk menjaga pembaruan pulau virtual tersebut," Yahia mengatakan.

"Tidak cukup hanya dengan membangun segala sesuatu dan meninggalkannya pada peralatannya sendirj. Kami harus secara konstan menciptakan kejadian yang sedang tren di dunia dan perjalanan Haji, dan sebagainya dengan tujuan untuk memenuhi tujuan kami."

"Namun syukurlah bahwa kami memiliki sebuah tim yang luar biasa, multinasional, dan multicultural untuk bekerja sama. Orang-orang dari Negara Arab  dan Negara Eropa telah bergabung dan menjadi sukarelawan untuk membantu proyek tersebut."

Sekitar 400 pengunjung datang ke pulau tersebut setiap hari sepanjang musim haji.

Second Life adalah sebuah diunia virtual 3D dengan jutaan penggujna. Ini benar-benar interaktif dengan segala sesuatu di dalamnya diciptakan oleh para penggunanya.

Second Life diciptakan pada tahun 2003 oleh Laboratorium Linden, dan laboratorium tersebut telah menumbuhkan secara ekponensial pada tahun 2007. Pada tahun 2010, sekitar 18 juta akun didaftarkan.

Untuk mencapai pulau tersebut, seorang pengunjung harus menciptakan sebuah akun pada www.secondlife.com dan mengunduh sebuah program sebesar 70 MB.

Program virual haji tersebut, semuanya tentnag pelatihan dan pendidikan, tim proyek tersebuut menegaskan.

"Ini benar-benar sebuah acara pelatihan , tidak dengan cara apapun program ini menggantikan perjalanan yang sebenarnya. Ini benar-benar penting bagi kami untuk meyorotinya," Yahia mengatakan.

"Dalam sesi ini, diadakan dalam bahasa Arab dan Inggris, seorang pakar dari bagian Syari'ah di OnIslam membuat sebuah kelompok para peserta latihan dalam sebuah perjalanan langsung melalui ibadah haji tersebut, menjelakan slangkah demi selangkah apa yang seseorang butuhkan untuk melakukan setiap langkah tertentu," Yahia mencatatakan.

Dalam keseluruhan sesi, para peserta  dapat mengajukan pertanyaan kapan saja dan secara langsung berinteraksi bersama dan dengan para pelatih.

"Ini adalah sebuah simulasi langsung sehingga avatar, yang adalah perwakilan digital dari orang-orang, harus melakukan semua langkah-langkah haji

"Kami merasa bahwa tawaran ini sebuah pengalaman pelatihan yang lebih kuat dari pada membaca sebuah bnuku dan haji atau menonton sebuah video yang berhubungan dengan interaktivitas yang terlibat."

Aspek lainnya dari proyek tersebut adalah untuk mengedukasi non-Muslim yang tertarik dalam mempelajari tentang ibadah haji tersebut.

"Dalam kehidupan nyata, non-Muslim tidak dapat mengunjungi tempat-tempat manapun yang terlibat dalam haji sehingga sejujurnya adalah mereka tidak mengatahui apa-apa tentang ibadah tersebut, kecuali dari apa yang mereka bacara pada berita yang sejumlah orang telah meninggal dalam ibadah haji tersebut," Yahia mengatakan.

"Namun secara virtual, mereka dapat datang dan berinteraksi dengan keseluruhan perjalanan dan mempelajari lebih banyak tentang ibadah tersebut dan mempelajari mengapa umat Muslim harus menjalani semua kesulitan ini sejak pertama kali dan pentingnya hal tersebut."

Yahia menggarisbawahi bahwa program tersebut tidak dengan cara apapun bermaksud sebagai sebuah alat pengganti ibadah Haji." (ppt/oi) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version