View Full Version
Selasa, 11 Jan 2011

Kejutan Biden Tambahi Pertanyaan Perang Afghan

KABUL (Berita SuaraMedia) – Wakil Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan kejutan ke Afghanistan untuk bertemu dengan pejabat-pejabat top Afghan serta personil militer AS di negara tersebut.

Gedung Putih mengatakan pada hari Senin (10/1) bahwa kunjungan Biden ditujukan untuk menilai situasi keamanan di Afghanistan menjelang dimulainya penarikan pasukan AS bulan Juli mendatang.

Kunjungan itu dilakukan di tengah menumpuknya pertanyaan tentang laju perkembangan dalam perang yang sudah berlangsung hampir satu dekade itu.

"Kunjungan ini dilakukan pada saat yang penting. Ini adalah titik poros dalam kebijakan kami," ujar pejabat senior pemerintah yang mendampingi Biden.

"Kami bergerak dari gejolak tahun lalu ke transisi ke kepemimpinan Afghan yang akan dimulai tahun ini dan selesai di tahun 2014. Jadi apa yang ingin dia (Biden) lakukan adalah untuk menilai kemajuan yang kita buat menuju transisi."

Dengan meningkatnya kelelahan publik AS terhadap konflik yang menyedot uang pajak sebesar 113 millyar dolar tiap tahunnya, Presiden Barack Obama berjanji akan memulai penarikan pasukan pada bulan Juli tahun ini.

Kritikus, termasuk beberapa anggota Kongres dari Partai Republik, mengatakan bahwa target presiden terlalu ambisius, menekankan bahwa penetapan tenggat waktu hanya akan membuat para pemberontak semakin berani.

Setelah mendarat di bandara Kabul, Biden terbang dengan helikopter ke kedutaan AS selama satu jam 45 menit untuk berbicara dengan Jenderal David Petraeus, kepala pasukan AS di Afghanistan, dan duta besar AS Karl Eikenberry.

Pejabat AS dan NATO mengklaim telah mengalahkan Taliban. Tapi militan berulangkali menunjukkan kemampuan mereka untuk berkelompok lagi dan melakukan serangan terhadap militer Afghan dan pasukan asing pimpinan AS di seluruh penjuru negeri.

Pasukan Afghan siap untuk memegang tanggung jawab penuh keamanan di tahun 2014.

Presiden AS Barack Obama juga membuat kunjungan kejutan ke Afghanistan pada awal Desember lalu di mana dia berbicara pada pasukan AS di pangkalan militer Bagram Air Field, tapi gagal untuk menemui Presiden Afghan Hamid Karzai karena cuaca buruk mencegah perjalanan mereka.

Tidak jelas apakah bagian dari alasan kunjungan Biden adalah untuk memuluskan urusan dengan Karzai.

Tahun lalu adalah tahun paling mematikan bagi pasukan NATO di negara itu dengan setidaknya 711 tentara yang tewas.

"Kami tidak di sini untuk memerintah Afghanistan, kami tidak di sini untuk membangun sebuah negara, kami tidak di sini untuk mengamankan Afghanistan bagi rakyat Afghan. Itu adalah tanggung jawab rakyat Afghan sendiri," ujar pejabat senior pemerintah AS dalam rombongan kunjungan Biden.

"Satu-satunya tujuan dari misi kami sekarang adalah untuk membantu Afghan dalam sebuah posisi di mana mereka bisa sepenuhnya memegang tanggung jawab memerintah negara dan mengamankannya," ujar sang pejabat. (rin/id/reu) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version