View Full Version
Senin, 17 Jan 2011

Penarikan Pasukan AS Dari Afghan Hanya ''Publikasi''

KABUL (Berita SuaraMedia) – AS berencana untuk mempertahankan kehadiran militer permanen di Irak dan Afghanistan dan pembicaraan tentang penarikan mundur hanyalah langkah publikasi, ujar seorang analis politik AS.

"Ini terjadi secara bertahap. Ada perpanjangan sedikit untuk beberapa tahun dan kemudian perpanjangan untuk beberapa tahun berikutnya, tapi pada akhirnya rencana kita adalah untuk ada di sana selamanya," ujar aktivis politik Dahlia Wasfi.

"Di tahun 2003, ketika invasi atas Irak terjadi, ada janji bahwa itu akan menjadi sebuah perang singkat dan kemudian selesai," tambahnya.

Wasfi juga menolak tenggat waktu untuk menarik pasukan keluar dari Irak dan Afghanista, mengatakan bahwa itu hanya upaya publikasi untuk menjual pendudukan kepada rakyat Amerika.

"Ide menetapkan tenggat waktu adalah untuk memberi rakyat Amerika dan mungkin Irak sebuah ide bahwa ada rencana untuk pergi," ujarnya.

Pada hari Kamis (15/1), Wakil Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan kejutan ke Irak untuk membahas isu perpanjangan tenggat waktu 31 Desember 2011 bagi pasukan AS untuk meninggalkan Irak.

Brigade tempur terakhir AS keluar dari negara itu pada bulan Agustus 2010, tujuh tahun setelah invasi pimpinan AS ke Irak.

Meskipun operasi tempur telah berakhir secara resmi, sekitar 50.000 tentara AS akan tetap di negara itu sampai akhir 2011 untuk "memberi saran-saran pada pasukan Irak dan melindungi kepentingan AS."

Sementara itu, Wakil Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Washington tidak akan menarik pasukannya keluar dari Afghanistan di tahun 2014, jika Kabul tidak menghendakinya.

"Kami tidak akan pergi jika kalian (Afghan) tidak menginginkan kami untuk pergi," ujar Biden di Kabul pada hari Selasa (11/1).

Dia mengeluarkan pernyataan itu setelah berbicara dengan presiden Afghan, Hamid Karzai tentang proses transisi di hari kedua kunjungannya ke Afghanistan.

"Dan prosesnya di saat yang bersamaan, untuk mengganggu dan membongkar, mengalahkan, memusnahkan Al Qaeda di Pakistan dan segelintir dari mereka di Afghanistan."

Washington dijadwalkan untuk menyerahkan tanggung jawab keamanan ke pasukan Afghan pada tahun 2014.

Sekarang, Biden mengatakan bahwa AS akan siap untuk membantu Afghan dalam tanggung jawab bahkan setelah tanggal tenggat waktu lewat.

Pernyataan itu dilontarkan beberapa hari setelah Senator Lindsay Graham dari Carolina selatan mengusulkan pembangunan pangkalan udara permanen di Afghanistan.

Di tahun 2001, AS dan sekutu-sekutunya menginvasi Afghanistan untuk memberantas terorisme. Tapi, pendudukan pimpinan AS atas negara itu sekarang telah berubah menjadi perang erosi lama. Rezim itu masih tetap tidak stabil dan militansi meluas hingga ke negara tetangga Pakistan. Sekitar 150.000 tentara NATO sekarang ditugaskan di Afghanistan dengan rencana untuk tinggal di negara itu melampaui tahun 2014. (rin/pv) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version