View Full Version
Rabu, 26 Jan 2011

AS: Rahasia Abbas Persulit Perdamaian Timur Tengah

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada hari Senin (25/1) mengatakan bahwa dokumen rahasia pemerintahan Mahmoud Abbas yang dirilis Al Jazeera membuat upaya AS dalam membentuk kesepakatan damai Israel dan Palestina menjadi semakin rumit.

Tapi, pihaknya mengaku tidak akan memperlambat kinerja pemerintahan Obama menuju tujuan tersebut.

"Kami tidak membantah bahwa rilis dokumen ini, setidaknya untuk sementara, akan membuat keadaan menjadi lebih sulit dibandingkan sebelumnya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, P.J. Crowley mengenai 1.600 dokumen rahasia yang diperoleh Al Jazeera tersebut seperti dikutip Jerusalem Post.

Dokumen-dokumen itu, yang menyebutkan mengenai kesediaan pemerintah Mahmoud Abbas memberikan kelonggaran mengenai Yerusalem dan berbagai isu status final lainnya, disebut berasal dari negosiasi-negosiasi antara Presiden Mahmoud Abbas dengan mantan PM Israel Ehud Olmert.

Abbas dan sejumlah pejabat Palestina lainnya membantah keaslian sebagian dokumen tersebut.

Crowley menyatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut bukan dokumen Amerika, oleh karena itu AS tidak bisa memverifikasinya.

Namun, ia menambahkan bahwa kemunculan dokumen-dokumen tersebut akan menimbulkan dampak perubahan politik dalam penyelesaian konflik, tak peduli dokumen-dokumen itu akurat seluruhnya atau tidak.

"Hal ini tidak mengubah pemahaman kami mengenai apa yang dipertaruhkan atau apa yang perlu dilakukan. Kami tetap meyakini bahwa sebuah kerangka kesepakatan masih mungkin dan perlu dilakukan. Kami terus bekerja sama dan merangkul pihak-pihak yang terlibat," kata Crowley.

Crowley mengatakan, para pejabat AS meningkatkan frekuensi pembicaraan dengan para pejabat Palestina dan Israel dalam satu hari terakhir. Ia menambahkan bahwa yang diperbincangkan sebagian besar berkaitan dengan persiapan melangkah ke depan menjelang pertemuan Kuartet internasional pekan depan.

Ia mengatakan, kebocoran dokumen baru-baru ini hanya salah satu pertanda dari rintangan-rintangan yang ada di hadapan.

Ribuan halaman dokumen catatan rahasia Palestina itu berisi lebih dari satu dekade negosiasi dengan Israel dan AS. Dokumen tersebut didapat oleh Al-Jazeera dan dibagikan secara eksklusif dengan Guardian.

Selain mengenai pencaplokan seluruh Yerusalem Timur, dokumen-dokumen Palestina itu juga memperlihatkan para pemimpin PLO yang diam-diam menukarkan bagian-bagian dari tanah Arab di Yerusalem Timur di Sheikh Jarrah dengan tanah di bagian lain.

Yang paling kontroversial, PLO juga mengajukan pendirian komite gabungan untuk mengambil alih situs-situs suci Haram al-Sharif di Kota Tua Yerusalem, isu yang menggugurkan pembicaraan Camp David pada tahun 2000 setelah Yasser Arafat menolak menyerahkan kedaulatan di sekitar Dome of the Rock dan Masjid al-Aqsa.

Penawaran itu disampaikan pada 2008-2009 pada awal Konferensi Annapolis-nya George W. Bush dan mendapat dukungan dari kepala juru runding Palestina, Saeb Erekat, untuk menyelesaikan salah satu konflik paling susah diurai di dunia. Para pemimpin Israel, dengan dukungan pemerintah AS, mengatakan bahwa tawaran itu kurang.

Upaya intensif untuk menghidupkan kembali pembicaraan dilakukan oleh pemerintahan Obama tahun lalu terkait penolakan Israel memperpanjang pembekuan pembangunan ilegal selama 10 bulan. Namun, segalanya menjadi tidak pasti di tengah munculnya spekulasi bahwa solusi dua pihak dalam konflik itu tidak lagi dapat dicapai. (dn/nk/sm) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version