View Full Version
Senin, 28 Feb 2011

Ratusan Yahudi Ilegal Gelar Pawai Provokatif di Kota Tua

AL-KHALIL (Berita SuaraMedia) – Ratusan imigran gelap Yahudi bersenjata menyusun sebuah pawai provokatif di Kota Tua, Al-Khalil di bawah perlindungan ketat yang diberikan oleh pasukan pendudukan Israel (Israeli occupation forces – IOF) pada jam larut malam, Jum'at (25/2) waktu setempat.

Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa perencanaan pawai berjalan para imigran gelap tersebut dimulai dari sekeliling Masjid Ibrahim dan berkeliaran di jalan-jalan Kota Tua sampai mereka mencapai pos di luar pemukiman Daboya di pusat kota.

Sumber-seumber tersebut mengatakan bahwa para imigran tersebut menaikkan bedera Israel dan menyanyikan slogan rasis terhadap warga negara Palestina dan Arab seperti "Kematian untuk Orang-orang Arab", "Hebron adalah milik kami."

Beberapa ratus imigran gelap Yahudi menduduki jantung kota Al-Khalil di bawah perlindungan IOF.

Sementara itu, pada konteks yang bersamaan dengan IOF melarang Adzan di Masjid Ibrahim pada 60 kesempatan semenjak awal Februari dengan dalih adzan "mengganggu" para imigran tersebut.

Departemen wakaf di Al-Khalil mengatakan pada awal bulan ini bahwa Otoritas Pendudukan israel (israel Occupation Authority – IOA) melarang adzan pada 50 kesempatan selama bulan Januari lalu.

IOA mengatakan  dalam sebuah pernyataan bahwa Adzan tersebut dilarang atas dalih bahwa Adzan "mengganggu" kehadiran para imigran Yahudi di dalam Masjid di daerah yang dialokasikan untuk mereka.

Departemen tersebut mdnuduh bahwa IOA mengabaikan norma dan hukum internasional dan agama yang menetapkan kebebasan melakukan ibadah dan hak untuk mencapai tempat ibadah suci dalam keselamatan dan keamanan.

Departemen tersebut menambahkan bahwa IOA selalu mengejar kebijakan semacam itu untuk mengusik Muslim dan menghalangi sholat mereka.

Kebijakan pelarangan adzan tersebut kerap kali diajukan oleh IOA. Selama bulan Oktober tahun lalu, Masjid Ibrahim dilarang untuk mengumandangkan adzan selama 54 kali.

Sumber-sumber Palestina mengutuk pelarangan Israel pada Adzan di Masjid Al-Ibrahim tersebut, mengatakan bahwa keputusan tersebut atas dalih yang sama, mengganggu para imigran melakukan perayaan Yahudi.

Otoritas Yahudi baru-baru ini mengajukan beberapa pelarangan dan langkah-langkah militer ketat pada pintu-pintu masuk utama dan rute yang menuntun pada Masjid tersebut. (ppt/pi/rb/ran) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version