View Full Version
Rabu, 23 Mar 2011

Pimpin Pengeboman Libya, Denmark Bertujuan Musnahkan Islam

Seorang personil Angkatan Udara memasangkan misil pada pesawat tempur F-16 Denmark di Pangakalan Angkatan Udara Skydstrup, Denmark. Denmark memimpin pengeboman kamp Gaddafi pada Sabtu (19/3) membuat Libya melakukan serangan media terhadap Denmark, mengatakan bahwa Denmark memulai perang salib dengan tujuan memusnahkan Islam. (Foto: AP)

TRIPOLI (Berita SuaraMedia) – Libya pada Selasa (22/3) waktu setempat meluncurkan sebuah serangan media terhadap Denmark  seperti yang TV pemerintah beritakan bahwa serangan Minggu pada markas besar  Pemimpin Libya Moammar Gaddafi di Tripoli dikendalikan oleh Denmark.

"Fakta bahwa Denmark, yang telah memimpin sebuah kampanye menentang Islam dan Muslim selama bertahun-tahun dengan karikatur penghinaan terhadap Nabi Muhammad, memimpin pengeboman tersebut, menunjukkan bahwa  agresi tersebut adalah sebuah perang salib terhadap orang-orang Muslim, termasuk orang-orang Libya, dengan tujuan untuk menteror Muslim dan untuk memusnahkan Islam," kata presenter TV tersebut yang tiba-tiba beralih dari bahasa Arab menjadi bahasa Inggris.

Bagaimanapun juga, pengumuman tersebut menyebabkan Menteri Luar Negeri Denmark Lene Epsersen menggambarkan Gaddafi sebagai "putus asa".

"Tuduhan ini murni adalah sebuah manupulasi yang mengatakan kepada kita begitu banyak tentang betapa putus asanya rejim Libya, Espersen mengatakan pada kantor berita harian Ekstrabladet.

"Ini adalah sebuah upaya yang sangat menyedihkan oleh Gaddafi untuk mengalihkan perhatian dari permasalahan inti di balik upaya komunitas internasional di Libya, yang adalah untuk mengakhiri agresi brutal terhadap populasi penduduk sipil," ia mengatakan.

Orang kuat Gaddafi di dalam sebuah pesan suara yang dibacakan pada televisi nasional, mengatakan bahwa pasukan Barat bersatu "di dalam sebuah perang salib terhadap orang-orang Islam."

Denmark telah mengirim sejumlah total enam pesawat tempur, 132 personil di medan tempur dan persediaan tambahan untuk stasiun udara angkatan laut Italia di Sigonella di Sicily untuk mendukung operasi yang didukung Dewan Keamanan PBB dengan kode nama "Odyssey Dawn".

Pada Jum'at, dalam sebuah pemilihan sepakat yang belum pernah terjadi sebelumnya, partai-partai Denmark di kedua pihak spektrum politik setuju untuk mendukung partisipasi di dalam tindakan militer terhadap Gaddafi.

Menteri Pertahanan, Gitte Lillelund Bech, mengatakan kepada kantor berita harian Politiken bahwa itulah sesuatu yang Denmark bisa banggakan.

"Terpisah dari Perancis, AS dan Britania Raya, Denmark diakui sebagai negara yang paling cepat menanggapi resolusi Dewan Keamanan PBB," ia mengatakan.

Odyssey Dawn diluncurkan pada Sabtu (19/3) untuk memberlakukan Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1973 ditujukan untuk menghentikan pasukan Gaddafi melukai penduduk sipil ketika mereka bertempur dalam pemberontakan satu bulan lamanya.

Merupakan dukungan dari Liga Arab untuk sebuah usulan zona larangan terbang yang penting untuk wacana resolusi 1973 tersebut namun Qatar sejauh ini satu-satunya negara Arab yang berkomitmen dalam bantuan militer di Libya.

Operasi tersebut termasuk partisipasi pesawat-pesawat terbang dan kapal dari delapan negara, dan sedang berada di bahwa komando Amerika. Pesawat jet tempur Perancis menembakkan tembakan pertama pada Sabtu.

Eropa terpisahkan tentang masalah tersebut di samping adanya sebuah permohonan PBB untuk persatuan, sementara AS baru-baru ini terlibat dalam dua perang di negara Muslim, mengatakan bahwa tujuan akhir dari operasi tersebut adalah penurunan Gaddafi namun bahwa hal tersebut memungkinkan pemimpin Libya akan mampu mempertahankan kekuasaan. (ppt/aby)


latestnews

View Full Version