View Full Version
Senin, 11 Apr 2011

Terungkapnya Hubungan Rahasia Israel dan Azerbaijan

BAKU (Berita SuaraMedia) – Sebuah kawat diplomatik Amerika Serikat yang bocor mengungkapkan adanya kontak antara dinas intelijen Israel, Mossad, dengan Azerbaijan. Menurut kawat itu, kedua kubu telah mencapai kesepakatan di bidang keamanan.

Dokumen tersebut dikirimkan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baku pada 16 Februari 2007, demikian diwartakan surat kabar Israel Ha’aretz, Minggu (10/4). Dokumen itu menyebutkan bahwa seorang penasihat keamanan dari Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev bertemu dengan para utusan Mossad dan Deputi Perdana Menteri Israel (kala itu) Ephraim Sneh.

Dokumen itu juga menceritakan mengenai pertemuan antara Aliyev dengan mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni pada bulan Januari 2007 pada saat berlangsung Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Kawat itu juga menyebutkan bahwa kedua belah pihak menandatangani dua buah perjanjian keamanan.

Pada 2008, harian Azerbaijan Yeni Musavat mengutip keterangan dari seorang analis politik di Institut Studi Timur Tengah di University of Washington. Ia mengatakan, "Ada kerja sama secara terang-terangan dan rahasia dalam bidang intelijen dan militer antara Azerbaijan dan dinas intelijen Israel, Mossad."

Analis itu juga menyebutkan sejumlah contoh kerja sama kedua belah pihak. Di antaranya berupa pemasangan perlengkapan satelit mata-mata amat canggih di Azerbaijan, pusat-pusat penyadapan di sejumlah kawasan perbatasan, di Laut Kaspia, serta pelatihan berkelanjutan para agen keamanan dan intelijen Azerbaijan di Israel.

Pertengahan Maret lalu, setelah terjalin kesepakatan antara Israel dan Azerbaijan dalam bidang militer, di Baku telah dimulai produksi pesawat tanpa awak Israel.

Azad Systems, perusahaan gabungan dari Kementerian Industri Pertahanan Azerbaijan dan perusahaan Israel Aeronautics, memulai proses produksi drone Orbiter 2M dan Aerostar.

Orbiter 2M mampu terbang bebas di ketinggian empat hingga enam kilometer selama empat hingga lima jam, sementara Aerostar mampu terbang selama 12 jam di ketinggian mencapai 10 kilometer.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev secara resmi membuka Azad Systems minggu pertama bulan Maret.

Azad Systems juga memulai produksi pesawat berpenumpang empat orang, Diamond DA42.

Israel, yang kerap memasok persenjataan kepada Azerbaijan, telah menandatangani sejumlah kesepakatan persenjataan dengan Baku.

Di antaranya di bidang sistem artileri, perlengkapan komunikasi, dan pesawat tanpa awak.

Hubungan dengan Israel tersebut juga sempat memicu amarah massa. Awal 2008 lalu, para penduduk Nardaran di Azerbaijam menggelar unjuk rasa besar-besaran menentang Israel.

Mereka memperlihatkan kebencian terhadap Israel atas serangan brutal terhadap rakyat Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.

Selain itu, mereka juga mengecam media Azerbaijan karena pemberitaan yang ditutup-tutupi mengenai kejahatan rezim Zionis, sesuai dengan kebijakan Israel.

Para pengunjuk rasa mengecam media setempat yang tidak meliput kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. (dn/pv) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version