View Full Version
Senin, 11 Apr 2011

"Jepang Berusaha Tutupi Kebenaran Bencana Nuklir Fukushima"

TOKYO (Berita SuaraMedia) – Sudah satu bulan sejak gempa bumi 9.0 skala richter mengguncang Jepang menyebabkan reaktor nuklir Fukushima menciptakan sebuah bencana radioaktif dan sekarang rakyat Jepang mencari kebenaran.

Allen Roland, seorang kolumnis online, mengatakan bahwa terdapat kurangnya transparansi yang membuat orang-orang turun ke jalan. Salah satu pemicunya adalah pemerintah terus berbicara tentang yodium 131 yang memiliki daya tahan beberapa hari namun tidak menyinggung cesium 137 yang bisa bertahan hingga 25 tahun.

Karena itulah menurut Roland sangat penting untuk melihat Chernobyl. Setelah 25 tahun, beberapa bahan radioaktif Chernobyl bahkan masuk ke dalam tanah. Meskipun tingkat cesium 137 perlahan-lahan menurun, konsentrasi kerusakan dan unsur yang aktif masih tetap tinggi di beberapa daerah. "Yang terjadi adalah kita hanya mendapatkan laporan bahwa hal ini terjadi di Jepang," ujarnya.

"Kita sudah mendapatkan laporan bahwa di pantai barat terdapat tingkat tinggi yodium. Tapi cesium 137-lah yang ingin aku bicarakan. Unsur itulah yang bisa langsung masuk ke tulang sumsum."

Cesium 137 bisa masuk langsung ke rantai makanan dan diserap oleh tanaman dan jamur. Unsur inilah yang tidak dibicarakan oleh siapapun dan mungkin sengaja demikian karena cesium 137 adalah unsur yang paling kuat.

Pemerintah terus berbicara tentang yodium 131 tapi tidak pernah membicarakan cesium 137. Rakyat Jepang mendapatkan sebagian kebenaran, tapi tidak seluruhnya.

"Seandainya aku tinggal di Jepang sekarang, aku akan turun ke jalan untuk menuntut kebenaran. Ini lebih besar daripada yang selalu aku katakan di Press TV. Ini jauh lebih besar dari yang diakui orang. Rakyat harus menuntut kebenarannya," ujar Roland.

Roland berpendapat bahwa IAEA harus berperan lebih agresif dan terlibat dalam hal ini. Fakta bahwa ribuan orang turun ke jalan untuk protes adalah indikasi baik bahwa tekanan akan diberikan. IAEA harus mengambil sikap yang lebih kuat.

Bencana nuklir di Chernobyl 25 tahun lalu yang merupakan kesalahan Ukraina memberikan petunjuk pada Jepang akan apa yang akan terjadi. Separuh cesium 137 yang mengendap di tahun 1986 akan membusuk menjadi barium 137 yang relatif stabil di tahun 2016 dan seperempatnya akan tetap ada hingga tahun 2046. Cesium 137 langsung mengenai tanaman dan jamur sehingga itu akan mempengaruhi mereka dan akan ada kemungkingan sindrom radiasi kronis, kematian yang meningkat, kerugian reproduktif, kerusakan genetis dan semua itu mungkin akan segera terjadi. Rakyat Jepang harus menuntut kebenarannya.

"Mereka tidak boleh mengkhawatirkan produsen makanan. Kita harus tahu kebenarannya. Kita harus menuntut kebenarannya. Langkah pertama ke arah perubahan adalah selalu transparansi dalam kebenaran. Ini adalah masalah besar terkait cesium 137," ujar Roland.

Roland berpendapat bahwa pemerintah Jepang baru akan memberikan transparansi yang pantas diterima oleh rakyat Jepang setelah dipaksa. Aksi protes itu kemungkinan akan berkembang dan semakin mereka sadar, mereka harus menggunakan Chernobyl sebagai contoh warisan dari hal ini dan dampaknya bagi anak-anak mereka dan mereka sendiri. (rin/ptv) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version