View Full Version
Selasa, 12 Apr 2011

Muslim Aid Serukan Aksi Nyata di Hari Kesehatan Dunia

LONDON (Berita SuaraMedia) – Di Hari Kesehatan Dunia pada akhir pekan lalu, Muslim Aid meminta para pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih nyata dan tegas dalam mengatasi tantangan kesehatan dunia yang mempengaruhi masyarakat miskin di seluruh dunia.

Mendukung tema tahun ini daya tahan antimikrobial dan penyebaran globalnya, seorang juru bicara untuk Muslim Aid mengatakan, "Kami mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam kinerjanya memerangi daya tahan obat-obatan. Seiring dengan meningkatnya populasi perkotaan global, meningkatnya kemunculan penyakit menular seperti tuberkulosis dan malaria menjadi sulit untuk ditangani akibat daya tahan multi-obat mereka. Ini mengancam efektivitas antibiotik dan obat antivirus yang digunakan luar dalam keadaan darurat kemanusiaan dan mewujudkan tujuan Pembangunan Milenium PBB terkait kesehatan."

Tiap tahun, sekitar 440,000 kasus baru tuberkulosis kebal multi-obat menyebabkan 150,000 kematian di seluruh dunia. Program kesehatan Muslim Aid mencakup pengelolaan klinik kesehatan dasar, pusat ibu dan anak, dan perawatan pasien yang menderita penyakit yang mengandung air.

Muslim Aid berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang untuk mendukung mereka ke arah kemajuan sosial dan ekonomi. Sebagian besar dari hibah Muslim Aid terdiri atas obat-obatan yang dikirimkan ke masyarakat yang terkena dampak konflik dan bencana paling parah. Muslim Aid juga menyediakan peralatan medis dan produk-produk farmasi untuk intervensi kemanusiaan di Gaza dan Libya, lokakarya kesadaran kanker payudara di Irak dan Libanon dan perawatan kesehatan ibu di Sudan, Senegal, dan Gambia.

Dengan tema "Daya Tahan Antimikrobial: Tidak Ada Tindakan Hari Ini, Tidak Obat Hari Esok" Hari Kesehatan Dunia diperingati di Chapainawabganj, Bangladesh. Kantor Bedah Sipil Chapainawabganj bersama dengan Komite Warga Negara Peduli (CCC), Tranparansi Internasional Bangladesh (TIB), Masyarakat Palang Merah Bangladesh, Klinik Misi Amnura, Protibondhi Kallyan Sangstha dan Supra menyelenggarakan reli penuh warna dan pertemuan diskusi untuk kesempatan itu.

Diskusi digelar di Aula Shahid Satu dengan dokter bedah Muktara Begum sebagai ketua. Beberapa pembicara yang hadir antara lain Wakil Komisaris Chapainawabganj K.M. Ali Azam, pengacara Sohrab Ali dari Transparansi Internasional Bangladesh, dan sekretaris jenderal Asosiasi Medis Bangladesh unit distrik Chapainawabganj Dr Golam Rabbani.

Para pembicara mengatakan bahwa akan timbul bahaya kesehatan jika pasien mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter. Mereka menekankan penciptaan kesadaran massal tentang hal itu. Terlepas dari keterbatasan, dokter harus memastikan pelayanan kesehatan terbaik dengan keramahan tertinggi. (rin/mn/ip) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version