View Full Version
Rabu, 20 Apr 2011

Akhir Perjuangan Kampanye Selamatkan Studi Islam di UCLA

CALIFORNIA (Berita SuaraMedia) – Komite penasihat Senat Fakultas UCLA (University of California Los Angeles) telah mencabut sebuah penundaan pengakuan tiga tahun untuk program studi Islami dan telah mulai menerima aplikasi untuk semester musim gugur.

Pengakuan untuk program tersebut, di antara yang tertua di negara tersebut berfokus pada sebuah studi keilmuan Islam, ditunda setelah sebuah peninjauan ulang tahun 2007 menemukan permasalahan yang sedang berlangsung dengan ketersediaan kelas, kurangnya penasihat dan fakultas, dan sedikitnya pendanaan.

Musim gugur lalu, sebuah kelompok siswa memulai sebuah petisi dan kampanye, merasa khawatir bahwa peninjauan dan pengakuan akademik yang diperpanjang dari program tersebut akan pada akhirnya menuntun pada penutupannya.

"Saya berharap bahwa ini adalah awalan ulang dari sebuah program akademis yang sangat baik," ujar Ann Karagozian, pimpinan Senat Akademis UCLA, yang mengawasi Dewan Lulusan.

Di samping adanya perjuangan keras, pimpinan program tersebut Khaled Abou Al-Fadl mengatakan bahwa ia berharap untuk "mulai menempatkan program tersebut pada peta kembali."

"Program tersebut sekarang resmi, terlambat, namun setidaknya program tersebut selesai," kata Abou Al-Fadl, juga seorang profesor hukum UCLA. "Saya merasa lega lebih dari apapun."

Program Studi Islami telah secara signifikan mengubah kebijakan-kebijakannya sejak penundaannya. Lebih baik diselenggarakan dan dikelola, dan para profesor yang ingin terlibat dengan program tersebut sekarang harus menandatangani sebuah kontrak yang menyatakan bahwa mereka akan memberikan para siswa perhatian yang sesuai, Abou Al-Fadl mengatakan.

Secara konsekuen, salah satu dari kriteria pengakuan yang paling penting adalah sebuah kecocokan yang baik antara seorang siswa dan seorang profesor yang tertarik.

"Para siswa harus tiba dengan seorang anggota fakultas sebagai seorang pembimbing," ujar Dana Lee, asisten Abou Al-Fadl. "Seseorang yang menjadi pendukung siswa tersebut."

Program tersebut akan menerima aplikasi sampai 22 Mei, namun penundaan tersebut dianggap terlambat untuk beberapa siswa yang harus menerima tawaran lulusan sekolah lainnya sebelum tenggat waktu 15 April untuk sebagian besar universitas.

Salah satu siswa semacam itu adalah Ilona Gerbakher, seorang senior UCLA jurusan studi Timur Tengah dan  Afrika Utara, yang memulai kampanye siswa.

"Saya gembira luar biasa bahwa penundaan tersebut telah dicabut," Gerbakher menulis dalam sebuah email, namun ia menambahkan bahwa dua pekan sebelumnya, tidak yakin akan nasib program UCLA tersebut, ia telah menerima sebuah beasiswa penuh untuk sebuah program yang sama di Universitas Harvard.

"Sukses dari Kampanye Selamatkan Studi Islami adalah lebih dari sekedar sebuah pembukaan kembali program tersebut untuk pengakuan," Gerbakher mengatakan.

"Ini adalah mengenai hal yang positif, mendasar, aktivisme pendidikan yang dipimpin oleh siswa. Ini adalah mengenai revolusi internet, demokrasi media sosial  dan faktanya hari ini, lebih dari yang ada sebelumnya, suara-suara perubahan tidak dapat dan tidak akan dibungkam oleh paksaan gabungan sebuah perselisihan akademis atau sistem politik."

"Kami di dalam kampanye ini membela solidaritas dengan para saudara Muslim di Timur Tengah, yang mengubah keseluruhan kawasan menggunakan peralatan awal yang kami telah gunakan di dalam kampanye kami yang sekrang sukses tersebut. Para siswa tersebut adalah bukti bahwa gagasan kami, media sosial kami, dan suara-suara kami akan menjadi sebuah kekuatan besar untuk perubahan global yang positif di dalam abad ke-21." (ppt/it) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version