View Full Version
Kamis, 28 Apr 2011

WikiLeaks: AS Sering Tahan Warga Afghan tak Bersalah

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Naqibullah berusia sekitar 14 tahun ketika pasukan AS menahannya di bulan Desember 2002 di sebuah kamp militan di timur Afghanistan.

Senjata yang dipegangnya belum ditembakkan dan dia tampaknya telah ditinggalkan bersama sekelompok tukang masak dan anak-anak pesuruh ketika seorang komandan perang lokal, yang mendapat informasi tentang serangan itu, melarikan diri.

Sebuah penilaian intelijen AS yang ditulis tahun 2003 menyimpulkan bahwa Naqibullah diculik dan dipaksa bergabung oleh suku berperang yang berafiliasi dengan Taliban. Anak itu mengatakan pada interogator bahwa saat penculikannya dia ditodong senjata oleh 11 pria.

Meski demikian, Naqibullah ditahan di Guantanamo selama satu tahun penuh.

Warga negara Afghanistan adalah yang paling banyak ditahan di Pusat Penahanan Teluk Guantanamo, dengan jumlah total 221 pria dewasa dan anak laki-laki. Meski demikian, mereka seringkali ditemukan tidak memiliki kaitan dengan terorisme internasional, menurut lebih dari 750 penilaian intelijen rahasia yang ditulis di Guantanamo antara tahun 2002 dan 2009. Penilaian itu diperoleh WikiLeaks dan disampaikan ke koran McClatchy.

Dalam setidaknya 44 kasus, pejabat intelijen militer AS menyimpulkan bahwa tahanan tidak memiliki kaitan dengan aktivitas militan samasekali. Jumlah itu mungkin lebih tinggi, tapi tidak bisa ditentukan dari informasi dalam beberapa penilaian, yang sering hanya beberapa paragraf panjangnya untuk warga Afghan yang dibebaskan tahun 2002 dan 2003.

Tetap saja, jelas dari penilaian militer AS sendiri bahwa di luar komandan dan senior Taliban, warga Afghan berada di sebagian besar kelompok wajib militer, pemberontak, penjahat, saksi mata tak bersalah. Hanya 45 yang menghadirkan ancaman tingkat tinggi, dan hanya 28 yang dipandang memiliki nilai intelijen tinggi. Setidaknya 203 warga Afghan telah dibebaskan.

Petinggi Departemen Pertahanan AS menolak berkomentar atas konten dari dokumen WikiLeaks tersebut, mengatakan bahwa dokumen itu adalah properti curian dan tetap bersifat rahasia.

Catatan itu tidak mengandung satu penjelasan pun tentang mengapa begitu banyak warga Afghan dengan sedikit kaitan ke terorisme yang ditahan di Guantanamo, sebuah fasilitas yang dikatakan oleh pemerintahan George W. Bush dimaksudkan hanya untuk menahan tersangka teroris paling serius.

Anekdot dari dokumen itu mengisyaratkan bahwa banyak dari tahanan Afghan yang salah tangkap. Lainnya diserahkan ke pasukan AS oleh komandan perang Afghan dan milisi lokal, yang memberikan informasi palsu tentang mereka sebagai ganti hadiah uang atau untuk membentuk rival setempat.

Terdapat juga keinginan dari analis intelijen AS, terutama pasca serangan 11 September 2001, untuk menebar jaring seluas mungkin. Mereka berusaha menyatukan semua hal mulai dari jalur darat mana yang digunakan untuk menyeberang dari Afghanistan ke Pakistan, hingga hubungan antara Taliban dan Al Qaeda. (rin/mh) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version