View Full Version
Senin, 02 May 2011

"Petraeus Takkan Bisa Selamatkan AS dari Kekalahan"

LAHORE (Berita SuaraMedia) – Amir Jamaat-e-Islami Syed Munawar Hassan mengatakan bahwa Jederal David H. Petraeus yang mengambil alih jabatan direktur CIA dari Leon Panetta tidak akan bisa menyelamatkan Amerika Serikat dari kekalahan di Afghanistan.

Berbicara di acara kumpul bersama di Mansoora, Munawar Hassan mengatakan bahwa semua harapan yang diletakkan di pundak Jenderal Petraeus tak lama lagi akan sirna.

"Secara mental, AS telah menerima kekalahannya dengan cara memperlihatkan kartunya yang terakhir," kata Hassan seperti dikutip Geo News.

"Setelah degradasi moral Barat. Kini giliran teknologi perangnya yang dipermalukan," tambahnya.

Pemimpin Jamaat-e-Islami tersebut menambahkan bahwa AS dan sekutu-sekutu Baratnya telah mencari kehancuran diri sendiri dengan menginvasi Irak dan Afghanistan.

Pekan lalu, para anggota Jamaat-e-Islami turut bergabung dengan unjuk rasa warga Pakistan yang menuntut diakhirinya serangan peluru kendali AS.

Demonstrasi tersebut hanya dihadiri sekitar 2.000 orang, namun demonstrasi tersebut menyedot perhatian luas di Pakistan di saat ketegangan antara Islamabad dan Washington semakin meningkat.

Sebagian pengunjuk rasa berteriak dan menari diiringi ketukan drum, yang lainnya memegang spanduk bertuliskan bermacam slogan seperti, "Darah kami tidak untuk dijual" dan "Hentikan serangan drone, hentikan pembantaian warga Pakistan tak bersalah."

Tahun lalu, Hassan mengatakan bahwa perlawanan di Afghanistan membuat AS tersudut dan keadaan itu mengharuskan adanya tinjauan keamanan yang cepat oleh aparat sipil dan militer Pakistan.

Hassan berbicara dalam acara perkumpulan terpilih di kediaman mantan anggota majelis nasional Jamaat-e-Islami, Abdul Akbar Chitrali di Golda saat mengunjungi kawasan tersebut.

Amir provinsi Jamaat-e-Islami Muhammad Ibrahim, deputi kepala Sahibzada Haroonur Rashaid, dan para pemimpin lainny juga turut hadir.

Hassan mengatakan bahwa sistem yang ada di Pakistan saat ini berdasarkan pada penindasan dan pembangkangan terhadap Allah.

Ia juga mengatakan bahwa perdamaian dan keadilan tidak bisa hadir di Pakistan tanpa ada perubahan sistem.

AS, menurut Hassan, adalah setan terbesar di era saat ini dan mendistorsikan Islam serta merampok sumber daya Muslim. Muslim yang taat dicap sebagai teroris dan kehidupan mereka dipersulit.

Ia mengatakan, perekonomian Pakistan dikendalikan AS dan IMF, sementara para penguasa Pakistan hanyalah budak AS. Presiden Zardari dan Perdana Menteri Gilani melayani kepentingan AS dengan mengizinkan serangan drone dan operasi militer AS.

Menurutnya, para anggota suku adalah rakyat Pakistan yang patriotis dan pembela perbatasan. Merekalah yang memerdekakan Azad Kashmir.

Hassan mengatakan, Jamaat-e-Islami akan meneruskan upayanya untuk membangkitkan massa melawan AS. (dn/nk/msn/smn) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version