View Full Version
Kamis, 05 May 2011

Kebencian Terhadap Siswa Muslim Berubah Menjadi Kutukan

NEW JERSEY (Berita SuaraMedia) – Penggencetan sekolah seakan telah menjadi sebuah kutukan yang tidak bisa dimaafkan sejak pertama kali para siswa ditempatkan di sebuah lingkungan sekolah. Penganiayaan siswa minoritas, mental, emosional, bahkan fisik, teah menjadi nasib para siswa yang tak terhitung.

Komunitas etnis terakhir yang menderita dari fenomena ini adalah komunitas Arab dan Muslim. Komite Anti-Diskriminasi Arab Amerika Cabang New Jersey akan menjadi tuan rumah sebuah presentasi penting pada 3 Mei 2011, untuk menujukan peningkatan penggencetan terhadap Muslim Amerika muda, yang telah meningkat dalam frekuensi. Banyak pemuda di sekolah menghadapi pelecehan emosional dan fisik yang dipanggil dengan "teroris" atau dicacimaki untuk "pulang" setiap harinya. Ketika kata-kata kebencian tersebut tidak ditanggapi dengan serius, hal tersebut memiliki potensi balasan menjadi kekerasan.

Berita terbaru bahwa seorang anak laki-laki 8 tahun ditemukan bergantungan di sebuah pengait kamar mandi di sekolahnya di Louisville, Kentucky, telah mengejutkan keseluruhan komunitas dan para pejabat sekolah. Anak laki-laki imigran Somalia tersebut ditemukan tidak sadar dan dibawa ke rumah sakit dengan luka-luka yang serius, namun membutuhkan waktu tiga minggu untuk ceritanya mencapai halaman utama media nasional. Kebenaran yang menyedihkan adalah anak laki-laki tersebut telah mengalami penggencetan kronis, yang tidak ditegur oleh pihak sekolah.

Di New Jersey, beberapa kasus di mana anak-anak Arab dan Muslim telah menjadi korban tetap pelecehan oleh teman-teman sesama siswa. Tuduhan menjadi seorang teroris, seorang asing dan tidak Amerika berada pada daftar teratas penghinaan yang dilemparkan pada anak-anak yang tidak berdaya.

Menambahkan pada serangan gencar yang tak berakhir pada Islam dan kegawatan masalah tersebut menjadi nyata. Faktanya adalah sebagian besar Pengurus sekolah berupaya untuk memperlakukan pengaduan pada sebuah dasar individual. Namun mereka gagal untuk mengakui sifat dasar penyebaran epidemik tersebut. Merupakan kepercayaan orang banyak bahwa Departemen Pendidikan New Jersey mulai menujukan masalah ini pada tingkatan yang tertinggi dan memberikan solusi penyembuhan yang sesuai.

Kenyataannya adalah ketika para pejabat publik tidak bertangung jawab dan orang-orang terpelajar terlibat di dalam pidato kebencian yang memiliki konsekuensi yang nyata pada lapangan. Retorik tentang komunitas Muslim Amerika pada pembicaraan radio, berita nasional dan di banyak komunitas telah menjadi racun pada dasarnya.

Penggencetan Muslim Amerika tidak dibatasi di ruang-ruang kelas dan taman bermain saja. Sentimen anti-Muslim telah mengangkat kepala buruknya lagi dan lagi. Memikirkan tentang pembakaran Al-Qruan baru-baru ini oleh Pastur Terry Jones, seluruh negeri menusuk di dalam sentimen anti-Masjid, gelombang baru RUU anti-Syariah di lebih dari belasan negara bagian di seluruh negeri, seorang anggota dewan Villa Park menyerukan untuk kekerasan terhadap Muslim Amerika dan sebuah kasus baru-baru ini di mana seorang wanita Muslim ditolak layanan ketika berada di sebuah toko matras karena manajer toko mengangapnya sebuah ancaman keamanan nasional. Mungkin, Anggota Kongres New York Peter King memimpin di antara para politisi yang telah membuat sebuah masalah fitnahan Muslim, mempertanyakan kesetiaan mereka dan meragukan patritosme mereka. Dampak tambahan dari semua langkah sengaja tersebut menghukum keseluruhan komunitas pada akhirnya menyerap ke dalam wacana arus utama, lingkungan sekolah menjadi sebuah tanah matang bagi tindakan tak manusiawi tersebut. Membuatnya tidak terdengar, penggencetan para anak-anak muda kemungkinan menuntun pada beberapa tindakan kekerasan melebihi halaman sekolah.

Para pemuda adalah bagian yang paling rapuh di dalam masyarakat, dan semua orang harus melakukan apapun yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa para pemuda aman dan terjamin di dalam sekolah negeri. Penggencetan tidak hanya sebuah masalah untuk Muslim Amerika; penggencetan mempengaruhi jutaan anak-anak yang kemungkinan dilihat sebagai berbeda di dalam pandangan teman-teman dan komunitas sekolah.

Pada bulan Maret, Presiden Barack Obama mengadakan sebuah konferensi tentang penggencetan untuk menantang kepercayaan bahwa penggencetan adalah sebuah hak normal bagian dari kehidupan pemuda. Ia menekankan bahwa pemerintahan federal, pendidik administrator sekolah dan komunitas semua harus bekerjasama untuk mengakhiri penggencetan. www.stopbullying.gov juga diluncurkan dengan tujuan untuk memberikan sumber-sumber bagi para pendidik dan komunitas tentang bagaimana mengalamatkan penggencetan dan menjaga agar sekolah tetap aman.

Dinas Hak Asasi Manusia Departemen Pendidikan memiliki sebuah bagian untuk para orang tua tentang bagaimana untuk mengajukan sebuah keluhan jika anak-anak mereka dilecehkan berdasarkan ras, warna, asal kebangsaan, jenis kelamin, ketidakmampuan dan usia yang melanggar undang-undang federal. Merupakan hal yang penting untuk mendokumenkan dan melaporkan insiden penggencetan dalam enam bulan. Penggencetan terjadi ketika para teman, petugas sekolah dan orang tua mengabaikan tanda-tandanya. Para orang tua harus memastikan bahwa epidemik tersebut dicabut dari bayang-bayang gelap lorong-lorong sekolah dan disoroti sehingga kemungkinan dapat dialamatkan.

Dr. Aref Assaf adalah Presiden Forum Arab Amerika, sebuah think tank yang berbasis di Paterson mengkhususkan di dalam urusan Arab dan Muslim. (ppt/nj) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version