View Full Version
Sabtu, 14 May 2011

Skema Hunar Cerahkan Masa Depan Muslim India

MUNGER, INDIA (Berita SuaraMedia) – Sekitar 700 gadis Muslim di Munger kemarin masing-masing memperoleh hadiah cek senilai 2.500 rupee dan sertifikat setelah berhasil menyelesaikan program pelatihan keterampilan selama satu tahun melalui skema Hunar (keahlian) pemerintah Bihar yang diluncurkan tahun lalu dalam kolaborasi dengan Yayasan Rahmani.

Dalam sebuah program sederhana kemarin di Munger para murid yang sukses di distrik itu diberi cek dan sertifikat oleh Magistrasi Distrik Munger, Arvind Kumar Singh, dan ketua Yayasan Rahmani, Maulana Muhammad Wali Rahmani.

Yayasan Rahmani mengimplementasikan skema Hunar di 10 distrik. Total terdapat 3.748 gadis Muslim dari distrik-distrik itu yang mendaftar untuk ikut dalam program namun hanya 2648 yang berhasil menyelesaikannya.Dari jumlah itu, 700 di antaranya berasal dari Munger.

Ketika berpidato di hadapan hadirin, Kumar Singh mengatakan bahwa skema semacam itu bukan hal yang baru namun tingginya tingkat kesuksesan kali ini dikarenakan keterlibatan Yayasan Rahmani. Ia menghargai kegiatan yang dilakukan oleh yayasan itu.

Dalam pidatonya, Maulana Rahmani mendesak para gadis untuk memiliki mesin-mesin untuk mempraktikkan apa yang telah mereka dapat dari pelatihan. Ia juga mengatakan bahwa distrik Munger akan segera memiliki sebuah pusat pelatihan desain dan bordir untuk para gadis.

"Hunar", sebuah skema gabungan yang diluncurkan oleh Kementerian SDM Serikat  dan pemerintah Bihar untuk membuat kaum wanita dari komunitas minoritas menjadi lebih mandiri, ternyata menjadi sebuah sukses besar di negara bagian ini dengan total 13.000 wanita yang bergabung dengan program tersebut.

Di bawah skema tersebut, yang dimulai sebagai sebuah proyek percobaan Juli tahun lalu, para wanita dari kalangan minoritas dilatih mengoperasikan komputer dan keterampilan lain seperti menenun, merajut, dan membesarkan anak.

"Hunar adalah sebuah sukses besar di Bihar yang merupakan negara bagian pertama di India yang mengimplementasikan skema tersebut. Total 13.884 kandidat terdaftar dalam program ini," ujar ketua Institut Nasional Sekolah Terbuka (National Institute of Open Schooling - NIOS), Dinesh Singh Bishth.

NIOS, berkolaborasi dengan Proyek Pendidikan Bihar, terlibat dalam mengimplementasikan skema tersebut.

S. Singh, direktur regional Hunar, mengatakan bahwa keberhasilan proyek tersebut didorong oleh pemerintah negara bagian yang memperpanjang skema hingga satu tahun lagi dengan sebuah rencana untuk mendaftarkan 50.000 gadis Muslim tahun ini.

Ketua komisi minoritas negara bagian, Baushad Ahmed, mengatakan bahwa skema itu terbukti sangat membantu mengembangkan kondisi sosial kaum Muslim.

Cetak biru Hunar dipersiapkan oleh NIOS, yang menyediakan asrama gratis bagi para wanita di pusat pelatihan.

Terdapat  sekitar lebih dari 10 juta Muslim di Bihar, lebih dari 15% dari total populasi negara bagian tersebut. Terlepas dari beberapa skema untuk kaum minoritas, hanya 36% dari Muslim Bihar yang melek huruf.

Namun, dari 36% itu, 31%-nya adalah kaum wanita.

Menurut skema Hunar, setelah menyelesaikan pelatihan, para kandidat akan diberi uang sebesar 2000 rupee untuk membeli mesin atau peralatan terkait sehingga mereka dapat memulai usaha mereka sendiri. (rin/mn/ip) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version