View Full Version
Rabu, 18 May 2011

Kalender Islam Tawarkan Solusi Bagi Problematika Dunia

CASABLANCA (Berita SuaraMedia) - Ketua Organisasi Konferensi Islam (OIC) mengajak para negara anggotanya untuk menggunakan kalender Hijriyah terpadu dan menyatakan bahwa "ini adalah hal yang perlu dilakukan oleh Umat Islam".

Sekretaris Jendral Organisasi Konferensi Islam, Ekmeleddin Ihsanoglu, menegaskan pentingnya penggunakan kalendar Hijriyah terpadu bagi para Negara Anggota OIC.

Ihsanoglu menyatakan "Gerakan ini telah menjadi kebutuhan karena akan mempengaruhi tingginya minat Umat Islam, khususnya pada saat dimana simbol-simbol keagamaan dan segala sesuatu yang dihormati menjadi sasarannya."

OIC mengungkapkan dalam pernyataannya bahwa mereka menggelar simposium gabungan menyangkut unifikasi kalendar Hijriyah dalam kerjasamanya dengan International Islamic Fiqh Academy dan Kementrian Urusan Agama Tunisia.

Ihsanoglu menyatakan bahwa "tak ada lagi alasan bagi kaum Muslim untuk menyatakan ketiadaan perangkat ilmiah dan teknis sebagai alasan mengapa upacara keagamaan tidak dapat diseragamkan."

Sekjen IOC ini menambahkan bahwa kegagalan untuk memecahkan masalah ini menciptakan situasi yang memalukan bagi kaum Muslim pada diri mereka sendiri dan pada dunia."

Dia juga menyatakan "bahwa isu penggunaan kalendar yang diseragamkan ini telah menjadi subyek bagi minatnya dan sejumlah studi yang telah dilakukan dalam periode yang panjang."

Sebelumnya, seorang peneliti India telah meminta OIC untuk mengadakan pertemuan di Mekkah tersebut untuk membahas penyeragaman kalender Islam yang akan digunakan oleh seluruh negara Islam.

Ali Manikfan, pendiri Komite Hijriyah yang berkedudukan di Calcutta dan seorang pembuat kalender Islam, menyatakan bahwa keputusan politis dapat menjadi solusi bagi masalah klasik dunia Internasional dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri yang selama ini dirayakan di hari yang berbeda.

"Idul Fitri seharusnya bisa dirayakan pada hari yang sama pada bulan Syawal. Pada kenyataannya, umat Muslim diseluruh pelosok dunia saat ini bahkan merayakannya dalam tiga hari berbeda karena kurangnya penyeragaman kalender ini," kata Manikfan kepada Arab News.

Manikfan, yang menciptakan kalender bulan untuk seluruh dunia, menyatakan bahwa pada tahun 2005, misalnya, ketika tanggal 1 Syawal jatuh pada hari Kamis ketika masyarakat Muslim di Saudi Arabia dan negara Teluk dan Arab lainnya merayakan Idul Fitri. "Umat Muslim di banyak negara lain merayakannya pada hari Jumat dan Sabtu. Ini jelas keliru," katanya.

Manikfan yang dilahirkan dalam lingkungan keluarga bangsawan Moldova ini fasih dalam 16 bahasa termasuk diantaranya Inggris, Arab, Latin, Prancis, Rusia, Jerman, Persia dan Sansekerta. Selain astronomi, minatnya juga mencakup biologi, geografi, pembuatan kapal tradisional, pendidikan, perikanan, pertanian, dan hortikultura.

Dia menyatakan bahwa banyak ilmuwan Muslim salah mengartikan Hadist Nabi Muhammad SAW, yang menyatakan Mulailah bila kau melihatnya – bulan sabit Ramadhan –dan akhirilah bila kau melihatnya – bulan sabit Syawal. Hadist itu sebenarnya mengartikan bahwa tanggal tersebut seharusnya berdasarkan kalender bulan, "katanya.

"Islam adalah agama yang paling maju dan ilmiah. Mustahil untuk tidak mempercayai bahwa Nabi akan memerintahkan umatnya dalam jaman ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini untuk mencari bulan baru dengan kasat mata ketika tanggal bulan dan matahari bisa ditentukan secara mutakhir dengan menggunakan perhitungan ilmiah,"katanya.

Manikfan menyatakan bahwa kesalahan yang dibuat di masa lalu tidak berarti bahwa Muslim seterusnya harus seperti itu. "Saat kita menyadari itu adalah kesalahan, kita harus memiliki keberanian untuk memperbaikinya agar bisa melindungi kepentingan umum dari negara Islam,"tambahnya.

Manikfan berharap bahwa Saudi Arabia akan mengawali dan menyiapkan kalender Islam yang diseragamkan untuk didistribusikan di seluruh negara Muslim (arn/wb/an) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version