View Full Version
Sabtu, 04 Jun 2011

Terkesan Kebaikan Muslim AS, Perampok Bertekuk Lutut

NEW YORK (Berita SuaraMedia) – Seorang penjaga toko yang juga seorang Muslim, dielu-elukan oleh masyarakat setempat karena sikap penuh kasih dan kesantunan yang dia tunjukkan. Penjaga toko tersebut namanya masuk dalam tajuk utama pemberitaan di berbagai media setelah pertemuan tidak terduga dengan seorang perampok yang bersenjatakan pemukul baseball, namun akhirnya tidak ada kekerasan yang terjadi, justru sang perampok merasa terkesan dengan sikap "korbannya" yang penuh pengampunan sehingga perampok tersebut sampai melontarkan keinginannya untuk menjadi seorang Muslim seperti halnya sang penjaga toko.

"Dia mengatakan, saya ingin menjadi seorang Muslim agar bisa seperti anda," kata Mohammad Sohail, pemilik toko serba ada Shirley Express di Long Island city, New York, saat mengenang ucapan sang bandit kepadanya.

Sohail, 47, kala itu tengah bersiap untuk menutup tokonya tepat pada tengah malam ketika tiba-tiba – sebagaimana yang tampak dalam kamera pengawas – ada seorang pria yang menghampirinya dengan menenteng tongkat pemukul baseball dan meminta Sohail untuk menyerahkan sejumlah uang.

Tidak mau tunduk kepada penjahat jalanan tersebut, Sohail langsung meraih senapan shotgun yang memang diletakkan dibawah laci kasir, merasa kalah dalam hal senjata, pria bertopeng tersebut langsung kehilangan nyali, seketika itu dia menjatuhkan tongkat pemukulnya ke tanah dan berlutut memohon ampun dengan air mata deras yang mengucur dari kedua kelopak matanya. Perampok tersebut mengatakan bahwa dia terpaksa merampok untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang tengah kelaparan.

"Tolong jangan panggil polisi, saya tidak punya uang, saya tidak punya makanan di rumah saya," tutur Sohail menirukan kata-kata perampok tersebut.

"Dia menangis layaknya seorang bayi kecil," tambah Sohail.

Tidak seperti kebanyakan warga kulit putih AS yang langsung memanggil polisi jika berada dalam situasi yang sama, sang pemilik toko tersebut membuka dompetnya lalu mengulurkan uang tunai sebanyak $40 berikut sebungkus roti, namun dengan satu syarat, pria tersebut harus sama sekali berhenti melakukan perampokan.

"Saat menerima uang $40 tersebut, sang perampok tampak sangat terkesan."

Perampok yang terkejut tersebut kemudian berkata kepada calon korbannya tersebut bahwa dirinya ingin menjadi seorang Muslim, sama seperti sang penjaga toko.

Sohail mengatakan bahwa dirinya kemudian meminta perampok tersebut untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dan keduanya lalu berjabatan tangan.

Setelah memberikan uang dan makanan kepada sang pria asing, budi baik Sohail tidak berhenti sampai di situ.

Dia beranjak ke belakang toko untuk mengambilkan susu untuk diberikan kepada sang perampok, namun ketika Sohail kembali ke depan, sang perampok sudah keburu meninggalkan toko.

Sohail mengatakan bahwa polisi mungkin masih mencari sang perampok, namun dirinya sama sekali tidak berniat untuk menjatuhkan tuntutan.

"Pria tersebut... anda tahulah... semua orang menjalani saat-saat yang sulit sekarang ini," kata Sohail.

Sohail, yang pindah ke AS dari tanah kelahirannya di Pakistan sejak 20 rahun yang lalu, mengatakan bahwa dirinya tahu bagaimana rasanya jika sedang kekurangan uang, oleh karena itu rasa ibanya muncul dan membuatnya bersimpati terhadap pria bertopeng yang tadinya hendak merampok tokonya.

"Saat ini semua orang mengalami masa yang sulit."

Warga AS yang mendengar cerita kebaikan Sohail merasa terkejut ketika mengetahuiya dari media setempat.

Namun, bagi orang-orang yang mengenal Sohail dengan baik, sikap penuh kasih dari seorang Muslim penjaga toko tersebut sama sekali tidaklah mengejutkan.

"Bahkan ketika saya sedang tidak punya uang untuk membeli satu pak rokok, dia akan berkata silahkan, ambil saja," kata Prudence Ferrante, yang bekerja di toko karpet di sebelah toko Sohail, kepada Newsday daily, yang pertama kali berhasil mendapatkan rekaman video tentang kejadian tersebut.

Para pelanggan Sohail, yang lebih suka memanggil Sohail dengan julukan akrab Mo, mengatakan bahwa mereka memang mengenalnya sebagai pria yang disegani di wilayahnya dan selalu menunjukkan sikap yang ramah.

Disaat kabar mengenai kejadian antara Sohail dan calon perampok tersebut tersebar dari mulut ke mulut, para konsumen, yang datang ke toko tersebut untuk bertanya kepada sang pemilik toko apakah kabar yang mereka dengar di media benar-benar terjadi, semakin menambah panjang daftar pengagum sang pria penuh kasih tersebut.

"Saya sama sekali tidak melihat satupun keburukan dalam dirinya," kata Sean Henry, seorang pelanggan dari toko Muslim tersebut.

"Ada orang yang punya perasaan, namun ada juga yang tidak," tambah Ferrante. "Namun saya tahu pasti bahwa dia (Sohail) memiliki perasaan." (dn/iol) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version