JAKARTA (voa-islam.com) - Kaget, heran dan tak percaya itu yang tergambar dari wajah para nasabah yang VOA Islam temui usai ditasbihkannya Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai The Best Sharia Bank versi Majalah Infobank.
Seorang nasabah yang mengaku berasal dari perusahaan transportasi logistik yang berbasis di JawaTengah, mengaku terkejut dengan terpilihnya BMI sebagai Bank Syariah terbaik. Lebih lanjut sumber kami tersebut menceritakan bagaimana perusahaannya telah melakukan akad kredit dengan BMI beberapa bulan yang lalu namun sampai hari ini belum menerima dropping dana akibat BMI mengalami kesulitan likuiditas. Akhirnya perusahaan mendapatkannya dari bank syariah lain.
Bukan tidak mungkin informasi tersebut benar mengingat berdasarkan hasil penelusuran kami, sejak awal tahun 2014 BMI membuat kebijakan dengan merubah seluruh kantor cabangnya sebagai kantor cabang funding, sementara untuk lending hanya dipusatkan pada cabang-cabang tertentu. Ini tentu saja mengindikasikan kesulitan likuiditas yang dialami BMI, sehingga mereka bermaksud menghimpun dana pihak ketiga (DPK) secara besar-besaran.
Nasabah lain yang kami temui adalah seorang penabung. Kreditur tersebut mengungkapkan bahwa sejak tahun 2013 BMI juga merubah kebijakan saldo minimum tabungan umat dari sebelumnya Rp 0, menjadi minimum Rp 100.000,-. Kebijakan ini tentu saja juga diduga kuat akibat kesulitan likuiditas yang dialami BMI.
Selain bermasalah dengan likuiditas, BMI juga dapat dikatakan ketinggalan teknologi. Dibanding bank syariah lain seperti BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM), BMI jelas tertinggal. Bahkan dibanding Unit Usaha Syariah (UUS) seperti Permata Syariah pun BMI tak berdaya. Misal, selain jumlah ATM yang sangat sedikit, Software ATM nya pun sering bermasalah. Phone banking dan internet banking juga kalah fitur dan kemasannya.
Kita juga tentu tidak dapat mengesampingkan kenyataan bahwa nasabah debitur BMI didominasi non muslim. Bahkan ada indikasi jika non muslim lebih mudah mengakses pembiayaan daripada para pengusaha yang muslim. Seorang pengusaha muslim yang berkantor di kawasan Bisnis HR Rasuna Said, Kuningan membenarkan hal tersebut.
Sebelumnya, sebagaimana dimuat Majalah Infobank edisi khusus yang terbit September 2014, Bank Muamalat didaulat sebagai bank syariah terbaik dengan predikat sangat bagus. Beberapa indikator keuangan yang menjadi penilaian antara lain : Pertumbuhan Aset (meningkat 21,94%), DPK (14,21%), Pembiayaan (27,16%), Modal (80,48%) dan Laba (22,20%). [azzam/voa-islam.com]