JAKARTA (voa-islam.com) - Menjamurnya penerbitan buku buku Islam sekarang ini adalah hal yang harus disyukuri, pasalnya dengan demikian maka masyarakat muslim bisa merasakan mudahnya mencari informasi dan wawasan Islam dengan mudah.
Misalnya saja dengan semarak acara tahunan untuk mengadakan Gebyar BookFair yang diadakan diberbagai kota, juga menjadi factor penting untuk meningkatkan daya umat islam untuk lebih suka membaca buku-buku Islam, hal itu terlihat banget, dimana buku buku Islam sangat mendominasi setiap event tahunan tersebut dimana saja, dan menjadi daya tarik paling top bagi para pengunjung.
Bandingkan dengan tahun era 80-90an, hanya beberapa penerbit buku yang kita dapatkan seperti Gema Insani Pres, Mantiq, Ramadhani, Tiga Serangkai yang kehadirannya ditunggu-tunggu penikmat buku bacaan Islam.
FLP (Forum Lingkar Pena) menandai munculnya satu generasi (muda) baru dalam bidang kepenulisan. Sudah banyak karya yang mereka hasilkan. Hanya saja saya masih melihat militansi FLP untuk menghasilkan buku masih terkurung oleh lokalitas karena dominannya penulis FLP di pulau Jawa.
Alhamdulilah penerbitan Islam sekarang ini bak jamur di musim hujan, hanya bermodalkan 4 orang saja, sudah bisa menghasilkan satu buku dan punya penerbitan, bukan hanya itu bahkan sekarang ini, menjadi seorang penulis, marketing dan direktur buku secara sendirian pun bisa dengan gampang, asal ada modal dan ilmu yang professional dalam hal itu.
Di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar banyak sekali penerbit yang bermunculan, bahkan sekelas kota seperti solo penerbitan pun akan kita temukan di setiap lorong kampung. Silahkan anda berkunjung ke Pondok Al Mukmin Ngruki, disana setiap gang dan lorong tertulis alamat penerbit sebuah buku, Alhamdulilah.
Untung besar berlipat ganda di depan mata?
Yup, benar pepatah yang mengatakan “ada gula ada semut” semua yang terceritakan di atas, tentu ada pasal yang membuat kenapa penerbit buku begitu menjamur.karenaternyata dalam dunia penerbitan itu menjanjikan penghasilan yang luar biasa.
Dengan modal sedikit saja, sudah bisa mendapatkan untung yang berlipat ganda, apalagi bila si penulis buku adalah tokoh yang mempunyai massa dan amah yang banyak, maka dipastikan akan mendapatkan untung yang luar biasa.
Hanya saja kata pepatah cina “tak ada yang mau rugi dalam jualan”, hal inilah yang membuat ada beberapa kasus yang hari ini cukup meresahkan beberapa penulis buku yang professional, karena sering kali buku buku nya yang mereka tulis di bajak oleh penerbit ecek ecek yang bermodal berburu untung saja tanpa melihat halal haram,mereka main membajak buku.
Bukan hanya itu saja, terkadang ada penerbit buku islam juga yang dengan mudahnya mencetak buku islam yang lagi laris, dengan harga jual yang lebih murah di banding penerbit aslinya, atau dengan diubah judul aslinya dengan diganti judul ala Indonesia dengan alasan marketing.
Masalahnya, memang dalam penjualan buku ini sangat menjanjikan keuntungan yang besar, contoh saja, satu buku yang di cetak hingga 3000ex saja dengan volume buku sekitart 100 halaman hanya jatuh pada 4500 per exemplarnya.
Kemudian di penjualan akan di jual sekitar Rp 25.000 hingga Rp 30.000. sehingga saat ada bazaar dan bookfair mereka bisa banting setir hingga 50% dan sangat masih untung.
Renungan kepada penerbit Islam..
Ustadz Abu Umar Basyir juga menyitir hal ini dalam bukunya Menjadi kaya dengan berdakwah dengan sub judul menyorot fenomena komersialisasi dakwah yang diterbitkan oleh Wacana Ilmiah Pres.
Beliau menasehatkan dengan sebuah firman Allah SWT yang termaktub dalam QS An Nisa ayat 29:
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Cukuplah ayat allah menjadi nasehat bagi mereka yang beriman dan bertaqwa, sehingga terjauhkan mereka dari hasil harta yang haram.semoga tidak terdengar lagi kisah para penerbitan islam saling bajak membajak buku demi meraih hasil dan untung besar, naudzubilah [Protonema/voa-islam]