View Full Version
Rabu, 07 Jan 2015

Duh, 80 Persen Debitur Cina 'Aseng' Bangkrutkan Muamalat

JAKARTA (voa-islam.com) - Lagi-lagi debitor nakal 'aseng' bikin ulah, selain kasus debitur nakal kasus BLBI, kini bank bernafaskan Islam pun dibuat bangkrut.

Apa pasal?

Adalah pergantian direksi Bank Muamalat benar-benar menyeruakkan aroma tak sedap dari bank syariah pertama di Indonesia tersebut. Tidak mau mewarisi kinerja buruk direksi sebelumnya, Direktur Utama BMI Endy PR Abdurrahman memerintahkan jajarannya untuk menyelesaikan persoalan kredit macet (NPF) yang membelit Bank Muamalat.

“Saya minta semua piutang yang sudah tidak tertagih untuk segera di write off (hapus buku)”, demikian disampaikan Endy sebagaimana ditirukan sumber kami di Bank Muamalat.

Berdasarkan data yang diperoleh sharia.co.id, Bank Muamalat menghadapi persoalan kredit macet yang tidak ringan. Untuk wilayah Jabodetabek saja piutang yang tidak tertagih mencapai angka satu triliun rupiah. Lebih dari 90 perusahaan yang menunggak macet dan sudah diambil alih jaminannya.

Uniknya, penelusuran yang dilakukan tim sharia.co.id menemukan lebih dari 80% debitur bermasalah tersebut merupakan pengusaha Aseng/Cina. Kuat dugaan bahwa ada permainan antara debitur aseng nakal dengan direksi Bank Muamalat terdahulu sehingga perusahaan yang tidak sehat tetap dapat pengucuran kredit. Beberapa perusahaan sakit yang mendapatkan fasilitas pembiayaan cukup besar dari Bank Muamalat antara lain : Batavia Air (akhirnya pailit), Sky Aviation (pailit), dan Tridiantara. Semua perusahaan tersebut dimiliki oleh pengusaha Cina.

Seorang pengusaha lokal muslim bernama Ikhwan mengisahkan bahwa beberapa waktu lalu, perusahaannya yang bergerak di bidang galangan kapal mendapat kontrak dari Berau Coal untuk membuat dua unit kapal. Setelah semua syarat dipenuhi tiba-tiba pihak Bank Muamalat membatalkan kerjasama tanpa alasan yang jelas. “Saya menduga mereka maunya mendapat sekian persen dari transaksi yang dilakukan, seperti yang mungkin biasa mereka terima jika membiayai pengusaha China,” aku Ikhwan dengan nada kesal. Testimoni yang hampir serupa disampaikan oleh beberapa pengusaha lokal muslim yang ditemui sharia.co.id.

Tingginya kredit macet membuat manajemen baru untuk sementara mengerem pembiayaan. Akibatnya pendapatan menjadi tergerus sehingga diprediksi untuk tahun 2014 ini Bank Muamalat akan mengalami kerugian miliaran rupiah. [azzam/sharia/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version