View Full Version
Selasa, 18 Apr 2017

Bandung Pancarkan Optimisme Kebangkitan Ekonomi Umat

BANDUNG (voa-islam.com) -  Komunitas Koperasi Syariah 212  Kota Bandung  menggelar seminar  yang mengangkat tema “Gema Syariat Berdayakan Umat, Optimalisasi Ekonomi Syariah Melalui Koperasi Syariah” di Gedung IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia), Masjid Raya Antapani, Bandung, Sabtu pekan lalu.

Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang keahlian, yaitu; DR. Arsyad Ahmad (Ketua Bidang Ekonomi, MUI Bandung), Dr. Taufan Budi Sp. BS. (Pengawas Koperasi Syariah 212), Dr. Ahmad Juwaini (Bendahara Umum Koperasi Syariah 212), dan Ustadz Amin Muchtar (Pembina Pesantren Ibnu Hajar, Penggagas Gerakan Mini Market Milik Umat, dan Owner sigabah.com).

Dalam seminar ini terdapat beberapa rangkaian acara, mulai dari bazaar UMKM produk murah dan SEMBAKO murah, Penandatanganan MOU antara Komunitas Koperasi Syariah 212 Bandung dengan KADIN Jawa Barat, Pengukuhan UMKM anggota Komunitas Koperasi Syariah 212 Bandung, dan launching Klub Belanja Ke warung Tetangga (KBKT).

Seminar yang dipandu oleh Bambang Purnama, dilanjutkan penyampaian sambutan oleh Agung Suryamal Sutisno, SH. selaku Ketua Umum KADIN Jawa Barat. Kemudian penyampaian beberapa materi oleh narasumber yang semakin menambah kepercayaan umat dengan terwujudnya Optimalisasi Ekonomi Syariah Melalui Koperasi Syariah dengan Spirit 212.

“Kebangkitan ekomomi umat, kian hari semakin nyata segera terwujud dengan ikatan jamaah yang kuat berbasis masjid, karena asal dari umat itu berawal dari masjid bukan dari tempat lain.” Hal inilah yang diungkapkan oleh DR. Ahmad Arsyad narasumber pertama dari seminar tersebut.

Dr. Taufan Budi pun menegaskan dengan bersatunya umat juga meningkatkan penghasilan, maka kebangkitan ekonomi umat pun akan terwujud.

“Kalau umat terpecah-pecah, kita ga akan bersatu. Maka, kita harus bersatu dalam satu wadah, yaitu Koperasi Syariah 212. Jadi kita mempersatukan semuanya maka kita akan mudah untuk menggerakkan ekonomi untuk meningkatkan penghasilan umat” ujarnya.

Pada bidang usaha bagian retail yang sudah resmi ada pada Koperasi Syariah 212, yaitu mini market dengan nama “KitaMart”, pertama kali telah dibuka di daerah Bekasi. Dr. Ahmad Juwaini, Bendahara Umum KS212, menjelaskan “Bahkan orang-orang yang sudah memiliki mini market dengan nama lokal pun banyak yang ingin bergabung dengan kita, mengganti namanya dengan KitaMart”.

Ia pun menerangkan kecepatan membuka mini market ini akan semakin meluas dengan adanya kerjasama-kerjasama dengan jaringan retail muslim yang bergabung dengan Koperasi Syariah 212.

“Insya Allah ya, kita kali ini didukung oleh retail-retail besar muslim yang bersedia memback-up kita dari belakang. Karena itu kita akan mempercepat perluasan mini market kota di banyak daerah,” tambahnya.

Semakin meluasnya pembahasan dari setiap narasumber, hingga kabar yang cukup menggembirakan tertuang dalam penyampaian penutup dari narasumber terakhir yaitu Ustadz Amin Muchtar, yang mengungkapkan bahwa “Kalau kita mau bersaing dengan mini market tetangga sebelah, tapi pakai cara mereka, tentu kita tidak akan mampu. Mengapa? Karena uangnya dikuasai mereka, begitu pula asetnya dikuasai mereka. Maka kita harus bersaing dengan mereka, dengan sesuatu yang mereka tidak punya. Apa? Kekuatan iman dan kekuatan umat.”

Ia pun memaparkan suatu gerakan pembentukan mini market Umart dengan besaran saham yang terjangkau berbagai kalangan, khususnya kelas menengah ke bawah.

“Mulai modal 50.000 hingga tidak terbatas. Gerakan ini digagas oleh Umat Islam dan anggota KS 212 yang tergabung dalam komunitas Yayasan Ibnu Hajar Asqilani (YIHA). Gerakan “arus bawah” ini bagaikan membuat gerbong-gerbong kecil yang akan dihubungkan dengan KS212 sebagai lokomotifnya”

Hal yang unik pula diungkapkan di penghujung acara oleh Iriawan Febianto selaku Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Bandung saat ia mengukuhkan UMKM anggota Komunitas Koperasi Syariah, dan Launching Klub Belanja Ke warung Tetangga.

“Warung kami buka pada jam 08.00, namun pembeli itu sudah antri dari jam 07.00. Bahkan kami dagang itu jam 08.00 tapi sekitar jam 10.00 barang yang ada di kami sudah habis. Dan kami yakin, kami pun bisa bersaing dengan toko mart yang sebelah,” imbuhnya dengan penuh semangat. [sigabah/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version