View Full Version
Selasa, 20 Jun 2017

Merasakan Sensasi Kopi di Kedai Kopi 'Syariah' Yellow Black Kafe

BANDUNG (voa-islam.com) - Sejak dahulu kota Bandung tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar namun juga kota destinasi wisata kuliner. Bagi para pecinta kuliner, kota Bandung akan memberikan segala yang mereka butuhkan. Dari sekedar restoran kaki lima hingga kelas atas, tersebar di seantero kota yang dikenal sebagai Paris Van Java ini.

Para pengusaha kuliner di kota Bandung juga terkenal dengan kreatifitasnya dalam mengolah sajian yang mereka dagangkan, tidak terkecuali coffee shop atau kedai kopi yang saat ini keberadaannya semakin menjamur di setiap sudut kota. Mereka saling berlomba menyajikan hal-hal unik untuk menggaet para pelanggannya, tidak terkecuali Yellow Black Kafe, sebuah kedai kopi yang terletak di jalan Cikutra Bandung.

Jika sebelumnya coffee shop atau kedai kopi hanya sekedar tempat kongkow menghabiskan waktu dan melakukan hal yang sia-sia, namun itu tidak berlaku di Yellow Black Kafe. Para pelanggan coffee shop ini justru diajak untuk menjadi sosok Muslim yang lebih baik. Kedengarannya aneh, tapi memang itu faktanya karena owner dari kedai kopi ini berusaha menjadikan tempat usahanya bukan hanya sekedar tempat mencari uang tapi juga pahala akhirat.

Coffee Shop ini dikelola oleh sepasang suami istri Rani dan Asep. Mereka memulai bisnis kedai kopi sejak tiga tahun yang lalu di jalan Karawitan Buah Batu Bandung sebelum akhirnya pindah ke jalan Cikutra. Ide awalnya hanyalah ingin menghadirkan kopi speciality dari Jawa Barat, namun dengan berjalannya waktu akhirnya mereka menemukan ciri khas dari kedai kopi mereka yaitu coffee shop "syariah".

"Dalam proses selama 3 tahun ini, Yellow Black Kafe sekarang sudah terkenal dengan kafe atau kedai kopi syariahnya," ujar Rani sang pemilik kafe kepada Forjim (Forum Jurnalis Muslim) beberapa waktu yang lalu.

"Apa syariahnya? Karena di sini banyak kegiatan keagamaan dari belajar baca quran, terjemah quran, tahsin dan teman-teman pelanggan itu bisa belajar gratis," ungkap perempuan yang akrab disapa dengan teh Rani ini.

Selayaknya sebuah tempat nongkrong, tentu beragam orang dari berbagai latar belakang yang datang ke Yellow Black Kafe. Rani dan suaminya banyak akal untuk mensiasati agar kedai kopinya tidak menjadi tempat ajang maksiat seperti pacaran. Space kedai kopinya yang tidak terlalu besar, membuat mereka lebih mudah memantau tingkah laku para pelanggan.

Ketika ada pengunjung yang pacaran, Rani dan suaminya Asep akan mengusir secara halus dengan berbagai cara. Dari alasan kedai kopinya mau ada acara hingga akan segera tutup, sampai akhirnya pengunjung yang pacaran itu batal melakukan aktifitas maksiatnya di kedai kopi mereka.



"Kadang-kadang sudah keliatan gelagat pengunjung yang mau pacaran, dari bawah kita sudah cegat di tangga, kita bilang, maaf mas, mbak kita mau ada acara jadi kedai kopinya tutup. Kita memang sudah biasa jika ada kegiatan keagamaan kedai kopinya tutup total. Akhirnya yang pacaran itu benar-benar ga ada di sini," papar perempuan yang bernama lengkap Rani Partadireja ini.

Diakui oleh Rani dengan gaya kedai kopinya yang 'ketat' itu, banyak pelanggan akhirnya tidak mau lagi datang ke tempat mereka sampai omset mereka drop dan sepi pelanggan. Tapi Rani hanya bisa berucap Alhamdulillah karena Allah memberikan rezeki ke mereka dengan jalan lain.

"Yah ada aja rezeki lain, yang cash flow nya mulai sehat, pekerjaan-pekerjaan lain yang datang tak pernah berhenti. Peluang-peluanag itu Allah ganti dengan yang lebih banyak," ujar Rani dengan raut wajah bahagia.

Diakui oleh Rani juga, secara umum kedai kopinya sekarang sudah profitable karena di tahun ketiga ini cash flow kedai kopinya sudah sehat. Dan di tahun ketiga ini juga, kedai kopi miliknya juga sudah menemukan menu yang tepat. Dari sisi makanan, Yellow Black Kafe sudah ada makanan yang khas, minuman juga khas dibanding dengan tempat lain, kemudian Yellow Black Kafe sudah punya pelanggan loyal yang sudah terbentuk.

Dengan motto 'Tasted is Kill', kedai kopi milik Rani memang didesain untuk anak muda bahkan produk andalan mereka yaitu Cold Brew betul-betul dirancang dengan selera anak muda. Selain kopi yang jadi andalan utama, Rani juga meluncurkan produk makanan khas dan unik serta halal yaitu Bacang telor asin. Dan hasil eksperimen yang dilakukannya, minum kopi sambil ngemil bacang, ternyata masih tetap mecing.

"Kita ingin menonjolkan satu makanan khas yang emang digemari anak-anak muda tapi halalnya tetap jadi nomer satu," pungkas Rani.

Bagi yang beniat untuk mencicipi kopi di Yellow Black Kafe, kedai kopi ini terletak di jalan Cikutra Bandung di samping hotel Bumi Kitri.[fq]


latestnews

View Full Version