BANDUNG (voa-islam.com) - Indonesia saat ini tengah berjuang untuk pemulihan melewati pandemi Covid-19, salah satunya dalam sektor ekonomi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) M. Arsjad Rasyid, saat memberikan materi tentang "Pengembangan Ekonomi dan Ekonomi Syariah" pada acara Daurah Ekonomi Pimpinan Pusat Persatuasn Islam (PP PERSIS) di Hotel Horison Bandung, Jumat (14/01) pekan lalu.
Selain itu, Ketua Kadin tersebut menjelaskan bahwa bukan hanya sektor ekonomi secara umum yang sedang berebenah, tapi juga ekonomi syariah yang juga sedang bergerak maju di Indonesia yang butuh perhatian.
Oleh karena itu menurutnya, PERSIS memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi syariah di pesantren. Karena PERSIS memiiki lebih dari 300 pesantren di seluruh Indonesia.
“Santri-santri PERSIS juga harus diberikan kompetensi untuk belajar berdagang, agar ke depannya akan menjadi pengusaha,” kata Arsjad Rasyid.
Statemen Ketua Kadin tersebut mendapat respon positif dan apresiasi yang luar biasa dari ratusan jamaah PERSIS. Terbukti, beberapa akun grup facebook yang mengatas namakan grup Persatuan Islam dipenuhi oleh komentar positif dan ratusan like.
Berikut beberapa komentar dari beberapa jamaah PERSIS di salah satu grup facebook bernama Masyarakat PERSIS.
“Subhanallah. Insyaalloh, santri PERSIS mah manfaat dunia akhirat,” tulis akun Adin Nuryadi S.
Lain lagi dengan akun Jenderal Faruq, ia menuliskan, "Setuju. Karaos mangsa janten santri di MTs atanapi Muallimin. Pami aya kegiatan-kegiatan RG UG satu-satuna pegangan dana ti proposal. Secara tidak langsung santri dididik untuk meminta tanpa sebelumnya berusaha mandiri."
Sementar Rita Fithradwei mengatakan sepakat hindari meminta sumbangan. Ia berharap untuk membangun sikap wirausaha serta mengembangkan potensi bisnis para santri.
"PERSIS BISA," tulisnya.
“Setuju, kalo bisa bikin ekonomi syariah, biar terhindar dari riba,” ungkap Abahna Hudan. [syahid/voa-islam.com]
sumber: www.persis.or.id