BEKASI (voa-islam.com) - Pondok Pesantren tak lagi dipungkiri sebagai benteng aqidah umat dan bangsa Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Tokoh seperti Pendiri NU KH Muhammad Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan bersahabat akrab, baik ketika sama-sama mondok di Pesantren Darat, Semarang (asuhan Kiai Sholeh Darat), saat bersama-sama berguru di Makkah (antara lain Syekh Khatib al-Minangkabawi dan Syekh Nawawi al-Bantani) maupun ketika pulang dan mengabdi di Tanah Air semenjak awal tahun 1900-an.
Apalagi dijaman serba digital ini, dimana degradasi moral dan akhlaq Islam semakin mudah digerus dengan derasnya masuk informasi dari HP dan internet bagi generasi saat ini. Padahal orang tua tak bisa 24 jam mengawasi kegiatan anak di media sosial, internet dan pegaulan diluar rumah yang semakin marak dengan pergaulan bebas, narkoba, tato sebagai simbol gaul, hingga kenakalan remaja hingga dini hari.
Namun memutuskan anak masuk ke pesantren tidaklah mudah, pergulatan batin antara pikiran sayang anak dan tak mau jauh dari anak berperang dalam benaknya. Salah satu masalah dipesantren adalah jika pesantren terlalu banyak santri sehingga pengawasan anak diserahkan kepada pengawas asrama dan bullying yang menjadi momok menakutkan.
Namun masalah itu tak perlu Anda khawatirkan, karena setelah melalui perjalanan panjang studi banding pesantren ramah santri modern dan pendidikan bebas bullying, maka Pesantren Darul Munir di tengah Kota Bekasi ini bisa menjadi pilihan yang menenangkan hati orang tua. Hal ini bisa terjadi karena lokasi Ponpes yang fokus pada kurikulum Hafizh Quran (menghapal Al Quran) dan juga kurikulum Diknas ini telah membangun sebuah sistem pesantren moderen dengan pengawasan CCTV 24 jam, pesantren unik di tengah kota yang mudah dijenguk orang tua ketika anak rindu dan sakit, hingga pesantren putera yang terbuka tidak dipagari keliling pesantren.
Voa-Islam saat mengkonfirmasi konsep pesantren tanpa pagar pembatas ini kepada Mudir Pesantren Darul Munir, KH Mushoffa Amal, Lc, MA, seorang kader binaan Ketua Dewan Dakwah Kota Bekasi Ustadz Salimin Dani, Lc, MA "Memang, dulu saat Saya mondok pernah mengalami pesantren yang dipagari, walhasil banyak santri yang kabur karena merasa terpenjara, namun saat Saya mondok di tempat berbeda yang tanpa pagar, justru santri malah sangat sedikit yang kabur, karena terbuka tidak merasa terpenjara hatinya." jelas Ustadz Musoffa kepada Voa-Islam.com
Hal ini memang terbilang langkah revolusioner, santri di pantau CCTV dan Satpam, namun dididik masalah akhlaq dan kedewasaan ketika ada pilihan kabur, malah tidak ingin kabur karena setiap sore mereka bebas bermain di lapangan bermain futsal seraya temannya menunggu setoran hafalan Al Quran kepada ustadz pembimbingnya.
Dari pantauan Voa-islam.com, memang santri enjoy bermain futsal di lapangan depan pesantren, disisi lain santri sedang setoran kepada pembimbingnya, dan yang lain sedang menikmati jajanan kaki lima yang melintas di taman pesantren. Menarik.
"Memang sistem pendidikan kami dibagi 3 kurikulum, jam 08.00-12.00 kurikulum SMP SMA Diknas, habis makan siang santri tidur siang, dan habis shalat ashar santri akan masuk kurikulum Hafizh Quran dimana mereka akan diawali dengan tahsin hingga lulus, dan kemudian mulai program Tahfidz Quran." jelas Ustadz Mushoffa yang menguasai beladiri kempo dan memanah.
Yang lebih menengangkan orang tua lagi adalah, biaya pesantren moderen, berkualitas dan di tengan Kota Bekasi ini hanya Rp. 17,5 juta, sangat affordable tentunya jika dibandingkan banyak pesantren dengan biaya masuk cukup tinggi hingga Rp. 25 juta - Rp. 60 juta di pinggiran ibukota Jakarta. Tentu ini dibatasi jumlahnya agar bisa memantau santri dan itu salah satu kelebihan Darul Munir, menjaga over kuota sehingga abai pada pendidikan santri.
Ekstrakurikuler karate, berkuda, berenang dan memanah saat ini menjadi unggulan, dan salah satu santru ekskul memanah menjadi Juara Nasional Memanah. Santri sudah mendapatkan piala emas dan perak Kempo tingkat daerah dan nasional.
Ini dia 8 Kelebihan Pesantren Darul Munir Kota Bekasi
1. SMP SMA Kurikulum Diknas dan Kurikulum Hafizh Quran 30 Juz
2. Santri dididik mengedepankan Akhlaq
3. Program Tahsin dan Tahfizh Quran kemudian, agar sesuai kaidah membaca Al Quran dan siap menjadi Da'i
4. Kelas moderen dengan pembelajaran berbasis IT
5. Pengajar Alumni Madinah Timur Tengah dan Universitas terbaik di Indonesia
6. Suasana pesantren ramah santri, tak terpenjara dan mencegah bullying
7. Ekskul Panah Juara Nasional, Alhamdulillah santri kerap menjuarai lomba Tahfizh Al Quran. Santri-santri sudah mendapatkan piala emas dan perak Kempo tingkat daerah dan nasional.
8. Lokasi Strategis di tengah Kota Bekasi, Jawa Barat.
Informasi pendaftaran :
atau