JAKARTA (voa-islam.com) - Diduga Mark Zuckerberg (MZ), Yahudi Muda berharta Rp 414 Triliun ini belanja celana di Tanah Abang, itu karena balas budi si Bandar Pilpres Jokowi telah bayar iklan duluan kepada FB yang tiada lain adalah pemiliknya MZ.
Kita ketahui bahwa Jokowi lewat bandarnya memang telah membayar iklan ke Facebook untuk muncul di halaman log out mereka yang kurang lebih seharga Rp 8 M. Kalau kami tidak salah (berarti kami benar), begitu kata
Tukang Marketing dalam kompasiana Tim Jokowi memasang iklan ini selama 2 hari dari tanggal 3-4 Juli 2014, ya menjelang pemilu tentunya.
"Halo kawan-kawan.. Saking mahalnya budget iklan di halaman log out ini, bisa dibilang orang/organisasi yang masang iklan di sini selain Jokowi cuma Tokobagus.com, itupun sebelum berganti jadi OLX.co.id.
Kirain kami doang.. Masih ingat kan? Kata Tukang Marketing
Pasang iklan di halaman log out ini juga mahal banget. Karna tampilan nya yang besar, dan tentu mencolok. Rincian nya gini, budget per hari $550.000 (Sekitar 6 Milliar), lalu biaya placement iklan nya $160.000 (sekitar 2 milliar). Dan setelah kami hitung (dengan sempoa) didapatlah total $710.000, dan jika dikonversikan ke Rupiah (lagi-lagi dengan sempoa) angka yang didapat sekitar 8 milliar. Ini kami konversikan dengan catatan dollar ke rupiah 10 ribu perak, bukan 11 ribu lebih, biar kita bangga dikit.
Iklan di halaman Log out Facebook ini pertama kali meluncur di Februari 2012, tujuan nya jelas agar para pengiklan bisa menampiklan iklan dalam bentuk raksasa yang pastinya lebih mencolok ketimbang iklan PPC yang biasanya ada di pinggir halaman. Lagipula, iklan di halaman logout ini kecil kemungkinan dilewatkan oleh mata pengguna Facebook. Di Amerika sendiri tercatat ada 37 juta orang yang log out dari Facebook setiap hari.
Pesaingnya FB adalah Youtube dan Yahoo. Jika anda ingin memasang iklan di halaman homepage mereka, ya siapin kocek sebesar $700.000. Beda ceban dolar doang sih, tapi tetep aja mahal.
Jadi, ada yang berminat menyaingi Jokowi yang bandarnya punya duit tak berseri?
Terkait kedatangan MZ ke Indonesia (jogya, borobudur, tanah abang,dan luncurkan internet.org) ini juga dikabarkan menyinggung SBY yang tidak direken bahwa dia masih Presiden sampai pada 20 Oktober 2014.
Itulah makanya kalau SBY tidak disentuh karena SBY kan tidak pernah beriklan di FB. FB ini ibarat media gathering datang ke pemasang iklan yang sudah kontribusi di FB, oleh sebab itu di akan sowan dan roadshow ke mitranya, seperti juga TV-tv swasta kita jika harus sowan ke sejumlah agency dan memberikan apa saja konvesasi untuk advertising dari stasiun TV itu bahkan kadang harus mengadakan TV DAY, yang hadianya bisa benda-bend maha.
Pun demikian bisnis FB dengan datangnya MZ ini jelas mau ucapkan terima kasih sudah beriklan di FB selam PILPRES, harusnya ini diaudit nih dana kampanyenya, siapa ya bandarnya?
Bicara soal MZ ada media tenama mewawancarai tokoh akdemisi yang sok pintar dan menuduh VOA-Islam pendukung Prabowo. Ini jelas FITNAH bung....
Adalah judul berita:
Pendiri Facebook Temui Jokowi, VOA Islam Berang
TEMPO.CO pada 12 Oktober 2014 dimana Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia, Ade Armando, menyebut pendukung Prabowo Subianto merasa marah dengan kedatangan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, ke Indonesia. Ade kecewa dengan perangai pendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu yang menyebut kunjungan itu hanya untuk tujuan komersial. pada alinea lain Ade bilang
"Ade menyebut situs VOA Islam sebagai pendukung Prabowo. Dalam situs VOA Islam, Mark disebut memiliki kepentingan menancapkan pengaruh Yahudi di Indonesia. Sedangkan Jokowi dianggap sebagai anggota Rotary Club, bagian dari jaringan Zionis. Kalangan Yahudi internasional, tulis VOA Islam, sangat berkepentingan melakukan campur tangan atas Indonesia, melalui media Facebook. "Kelahiran pemerintahan baru yang pro-Israel, itulah tujuannya," tulis VOA.
Pengamat pendukung Jokowi ini kok bisa menuduh VOA-ISLAM pendukung Prabowo?
Bung Ade yang jago komunikasi katanya, media harus independen, pengamat juga harus independen, ini kok Anda Fitnah VOA-islam dukung Prabowo, media sekelas TEMPO juga mestinya dalam hal ini wartawan MUHAMMAD MUHYIDDIN kok bisa wawancara orang macam Ade Armando Dosen FISIP UI, yang dalam saat ini masih tersangka atas kasus pencemaran nama baik mantan Direktur Kemahasiswaan UI, Kamarudin.
Ade katanya dikenal sebagai aktivis gerakan UI Bersih mendapat panggilan dari Polda Metro Jaya sebagai tersangka pada Sabtu, 15 Juni 2013 sebagai tersangka digugat karena dianggap mencemarkan nama baik dan menghina Kamarudin dalam artikel yang dimuat di blog pribadi Ade, http://adearmando.wordpress.com.
Dua artikel itu berjudul "Bungkamnya BEM-BEM UI: Tak Peduli, Pengecut, atau Dikadali?" dan "BEM-BEM di UI SEGERA BERTINDAK; REKTOR DAN PARA KACUNGNYA GAGAL!".
Dua artikel tersebut dimuat Ade pada 29 Januari 2012 dan 4 Maret 2012. Pada kedua artikel itu, Ade menjelaskan, dirinya tidak pernah menulis secara definitif bahwa Kamarudin korupsi.
Alih-alih menjelaskan, Kamarudin justru melaporkan Ade ke polisi pada Maret 2012. Namun laporan itu seperti angin lalu.
Belakangan, Tafsir Nurchamid dijadikan tersangka oleh KPK. Dan dua hari setelah itu, Ade ditetapkan menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik Kamarudin. Meskipun tidak ada hubungan langsung antara kasus Tafsir dan Kamarudin,
Dalam hal ini hendaknya Ade jangan sombong dan menuduh seenaknya ke pada VOA-Islam jika tidak ingin jadi Tersangka lagi karena memfitmah kita sebagai pendungkung Prabowo. Kami media ditengah Bung. (TOM/VOA/ADT)