Di pasar sudah tersedia teknologi pengisian daya ponsel (power bank) yang juga sekaligus bisa digunakan sebagai pemancar Wi-Fi. Namun, teknologi pengisian daya ponsel baru terus dicari dan dikembangkan. Samsung, misalnya, telah melengkapi smartphone Galaxy 6S dengan fitur charge nirkabel, walau tetap dengan beberapa perkecualian.
Para peneliti di University of Washington, Amerika Serikat, juga mengklaim telah menemukan cara baru mengisi daya ponsel, yang benar-benar tanpa kabel. Teknologi baru itu tidak menggunakan pod atau tatakan charge, tapi menggunakan teknologi WiFi.
Dilaporkan, teknologi pengisian daya ponsel dengan Wi-Fi itu dapat mengisi ulang baterai melalui jaringan Wi-Fi, dengan radius hingga kurang-lebih 8 meter.
Teknologi baru itu terdiri dari dua bagian, yakni router (jalur akses) dan sensor yang berada di dalam ponsel atau elektronik lainnya, yang akan mengubah daya radio menjadi arus DC.
“Kami mengoptimalkan router sehingga, dengan sensor, kami dapat memberikan apa yang tampak seperti daya konstan tanpa memengaruhi Wi-Fi terlalu banyak. Alih-alih memiliki daya terus-menerus pada satu saluran Wi-Fi Anda, kami membagi di antara tiga saluran Wi-Fi Anda. Itu memungkinkan kami untuk memberikan jumlah daya yang sama tanpa memengaruhi salah satu saluran sangat banyak,” ungkap Bryce Kellogg, perwakilan dari tim peneliti itu, Ahad (14/6).
Kendati dalam kondisi mengisi daya ponsel, jaringan WiFi itu tetap bisa digunakan. Sayangnya, belum diketahui, kapan teknologi itu akan mulai dikomersialkan.
Tahun lalu juga pernah dikembangkan teknologi pengsian daya nirkabel melalui gelombang bunyi ultrasonik, dengan menggunakan transmitter yang disebut uBeam. Namun, setelah itu tak terdengar lagi pengembangan selanjutnya dari teknologi ini. [NewYorkTimesMetro/Pur/pribumi]