JAKARTA (voa-islam.com) - Tiga hari pasca Parade Tauhid Indonesia yang berlangsung sukses di gelar Ahad (16/8) silam namun tak dipublikasikan media-media TV nasional ini berimbas ketidakpercayaan umat Islam. Akibatnya Rabu (19/8) muncul ke publik seruan menandatangi petisi untuk mewujudkan TV nasional Pro Islam dan Pemersatu Umat dan Bangsa.
Suryadi, sang pionir petisi menulis, "Tengok saja acara Parade Tauhid Indonesia, 16 Agustus 2015 kemarin, yang berlokasi di Ibu Kota negara, melibatkan ratusan ribu massa, tapi sangat minim pemberitaan media TV nasional. Padahal kegiatan tersebut dalam rangka memperingati HUT RI ke 70."
Hal ini muncul akibat tidak diliputnya Parade Tauhid Indonesia padahal aksi akbar ini tak kurang dihadiri lebih dari 200 ribu orang memenuhi car free day Jakarta dengan membentangkan spanduk tauhid sepanjang 3km.
Simak Petisi sebagai berikut:
Dirgahayu Republik Indonesia Ke 70..! .
Semoga merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dengan sebenar-benarnya.
Seiring rasa syukur memperingati Hari Kemerdekaan RI, pada kesempatan ini kami ingin sedikit menyoroti tentang Keadilan, spesifiknya, keadilan dalam hal informasi bagi Islam dan Umat Islam.
Begitu besar jasa para pejuang, syuhada bangsa. Namun, mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa mereka, para Pejuang Bangsa itu adalah para Kyai, para santri, mereka MUSLIM, dengan laskar yg mereka bangun secara mandiri, bahkan menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia. Mereka memproklamirkan Jihad Fi Sabilillah melawan penjajah. Anehnya kisah mereka sangat minim, atau bahkan tidak ada dalam catatan buku sejarah atau di museum-museum.
Ada apa ini..?!
Ya, telah terjadi ketidakadilan informasi, bahkan ketidakadilan itu terjadi hingga saat ini.
Contoh nyata yang masih hangat. Tengok saja acara Parade Tauhid Indonesia, 16 Agustus 2015 kemarin, yang berlokasi di Ibu Kota negara, melibatkan ratusan ribu massa, tapi sangat minim pemberitaan media TV nasional. Padahal kegiatan tersebut dalam rangka memperingati HUT RI ke 70.
Belum lagi kasus hukum - terorisme yang sangat menyudutkan Islam. Berbagai pemberitaan yang sangat tidak proporsional, yang akan terlalu panjang jika kami tuliskan semua di sini.
Sebagai anak bangsa, terlebih sebagai seorang Muslim, kami sangat sedih, kecewa, bahkan marah pada ketidakadilan ini.
Kami tidak ingin masyarakat diracuni oleh informasi yang keliru, informasi yang tidak berimbang, informasi yang kental akan kepentingan segolongan elit tertentu.
Kami sangat ingin aura semangat persatuan dan kebangkitan Umat Islam dapat terasa dan tersebar ke segala penjuru Nusantara.
Kita butuh media yang efektif dan masif berskala nasional, yang benar-benar dapat menjadi saluran informasi yang berimbang, dapat dipercaya dan menjadi media syiar dan pemersatu umat dan bangsa.
Jangan kita hanya mengeluh, memendam kesal di dalam hati tanpa bertindak sedikit pun. Ini eranya perang informasi, perang opini, jangan kita terus berdiam diri menerima keadaan.
Sudah saatnya Umat Islam sadar dan bangkit dari ketidakadilan informasi. Kita sangat sulit berharap pada media TV nasional yang ada untuk mendukung persatuan dan kebangkitan umat.
== Sudah saatnya Umat Islam memiliki Stasiun TV nasional sendiri yang Pro Islam ==
Kita harus benar- benar menyadari kekuatan umat. Jumlah Muslim di Indonesia sangat banyak, mayoritas di negeri ini. Kami sangat yakin kita bisa, dengan semangat persatuan dan gotong royong.
Karena itu, dengan kerendahan hati, kami memohon bantuan kepada para ulama, tokoh masyarakat, MUI dan Ormas-ormas Islam agar dapat mewujudkan cita-cita ini. Kami yakin ini bukan saja cita-cita satu dua orang, tapi juga cita-cita mayoritas Muslim di Indonesia. Kami siap berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita ini.
Kepada siapapun yang membaca tulisan ini, yang peduli dan setuju dengan apa yang menjadi ide dalam tulisan ini, agar berkenan mendukung dan menyebarluaskan kepada khalayak umum, teman, kerabat atau kepada siapapun yang peduli akan keadilan informasi bagi Islam dan Umat Islam di Indonesia.
Terima kasih,
Merdeka, Bersatu dan Bangkit..!
Depok, 17 Agustus 2015
Suryadi