MOSKOW (voa-islam.com) – Tak pelak dampak ditembaknya pesawat tempur Rusia oleh Turki, mulai nampak. Ini bisa semakin mendorong terjadinya eskalasi besar-besaran perang di Timur Tengah, dan menjadikan Suriah menjadi “epistrum” pecanya Perang Dunia Ketiga.
Di mana sesudah ditembaknya pesawat jet tempur Rusia oleh Turki, sekarang Rusia mengirimkan rudal jelajah jenis S-400. Sebelumnya, Rusia menjual kepada Iran jenis rudal S-300, sebagai langkah awal Rusia meningkatkan kekuatan militernya di kawasan Teluk.
Potensi ancaman konflik antara Rusia-NATO, bersamaan dengan langkah Rusia mengerahkan rudal jarak jauh pertahanan udara ke Suriah, dan rudal itu menghancurkan sasaran yang mengancam pesawat tempur Rusia, menyusul jatuhnya sebuah jet tempur Rusia oleh Turki.
Insiden penembakan pesawat tempur Rusia itu, merupakan pertama kalinya dalam setengah abad, Turki menjadi anggota NATO. Di mana Turki menembak jatuh sebuah pesawat Rusia.
Jika Rusia merespon dengan melakukan balasan serangan terhadap pesawat Turki, yang menjadi anggota NATO, maka Turki bisa memproklamasikan dirinya diserang dan meminta bantuann aliansi militer NATO, melawan balasan terhadap Rusia. Ini skenario buruk yang akan membuka perang yang lebih dahysat, dan menjujur ke Perang Dunia Keteiga.
Meskipun, para pengamat kebijakan strategi militer percaya bahwa konfrontasi militer langsung tidak mungkin antara Rusia dengann NATO, tetapi penembakan terhadap pesawat tempur Rusia akan menjadi bahan bakar konflik Suriah meluas, dan menyulitkan upaya perdamaian internasional.
Situasi ini sangatmengkhawatirkan, karena Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyib Erdogan, memposisikan diri sebagai pemimpin yang kuat dan enggan mundur dan mencari kompromi. Kedua pemimpin itu, sangat sulit mengambil langkah mundur, dan apalagi Erdogan mendapatkan dukungan dari para pemimpin NATO.
Rusia mengirimkan sejumlah jenis rudal jelajah jenis, S-400, yang berpangkalan di Kapustin Yar dekat Astrakhan, 1150 km sebelah selatan dari Moskow, ungkap Reuter.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mengirim jenis Rudal S-400 ke pangkalan udara Hemeimeem di provinsi pesisir Suriah dekat dengan pusat militer Rusia di Latakia, hanya 50 km dari perbatasan dengan Turki, dan mampu menyerang target sejauh 400 km, serta mematikan.
Militer Rusia juga memindahkan kapal induk yang mengangkut rudal jelajah dari pangkalan angkatan laut di Moskva lebih dekat ke pantai untuk membantu melindungi pesawat tempur Rusia dengan lebih dekat dengan sistem pertahanan udaranya.
"Ini akan siap menghancurkan sasaran udara, dan menjadi potensi melindungi setiap ancaman yang membahayakan pesawat kami," kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di Rusia, saat bertemu dengan para pejabat militer. Dia juga mengumumkan pemutusan semua hubungan militer dengan Turki, tambahnya. (dinda/aby/voa-islam.com)