View Full Version
Ahad, 13 Nov 2016

Teknologi Nuklir Identifikasi Benda Cagar Budaya

SURABAYA (voa-islam.com)- Tiga peneliti baru-baru ini meneliti cagar budaya menggunakan nuklir. Masing-masing pakar itu adalah arkeometalurgi UGM Prof Timbul Haryono, pakar nuklir dari BATAN Prof Samin Prihatin dan motivator Surabaya Johan Yan memanfaatkan teknologi nuklir untuk mengindetifikasi keaslian benda cagar budaya.

"Penelitian kali pertama di dunia menggunakan teknologi nuklir untuk mengidentifikasi benda cagar budaya," ujar Johan Yan di sela peluncuran buku tentang penelitiannya berjudul "Maha Nandi Dalam Perspektif Arkeometalurgi dan Teknologi Nuklir" di Tugu Pahlawan Surabaya, beberapa waktu lalu.

Pihaknya berharap penelitian tersebut dapat mengantisipasi pelaku atau mafia cagar budaya yang sengaja memalsukan benda bersejarah, termasuk pencurian untuk selanjutnya dibawa ke meja lelang di luar negeri.

Komisaris Total Quality Indonesia tersebut juga membuktikan benda cagar budaya itu asli atau tidaknya dapat dilakukan dengan cara ini hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk mengetahui komposisi logamnya. Demikian yang dikutip Antara.

"Kalau dibandingkan dengan metode konvensional seperti C14 atau sampling memerlukan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-berbulan, dan yang pasti destruktif," katanya.

Penelitian pertama, kata dia, dilakukan terhadap Maha Nandi, yakni merupakan arca lembu dari abad IX atau setidaknya abad X yang berukuran sekitar 30 centimeter dan sudah diteliti dengan "CT-Scan, MRI", serta teknologi nuklir.

Peneliti asal Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Samin Prihatin mengakui metode ini merupakan hal relatif baru dan pertama kali di dunia teknologi nuklir.

"Hal ini akan mampu mendorong kalangan akademisi terutama yang bergerak dalam bidang arkeologi untuk terus berinovasi dalam penggunaan nuklir sebagai upaya menyelematkan serta melestarikan benda-benda cagar budaya di Indonesia," katanya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version