JAKARTA (voa-islam.com) – Dewan Da’wah sedang mempelajari rencana kerjasama Yayasan Bairuha Teknologi Indonesia dalam pengembangan manajemen masjid berbasis aplikasi online. Bertempat di ruang rapat kantor Dewan Da’wah, Jl. Kramat Raya No. 45 Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2019).
Yayasan Bairuha Teknologi Indonesia (disingkat Bairuha) didirikan pada 28 Agustus 2018 oleh Ir. Eko Wahyudi yang saat ini dia menjabat sebagai pembina yayasan.
Bersama timnya Eko menciptakan sebuah aplikasi berbasis android yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk memanajemen masjid sehingga pengelolaannya dapat dipantau secara online.
Aplikasi bernama ‘Bairuha’ ini ternyata tidak hanya berfungsi sebagai media pengurus masjid saja, tapi ada fungsi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh jamaah masjid secara umum. Ada empat fungsi yang dapat dijalankan oleh pengurus dan jamaah masjid.
Pertama, sebagai sistem informasi. Jika jamaah ingin tau jadwal kajian dapat melihat aplikasi ini sebab di masjid-masjid yang sudah terintegrasi dengan aplikasi ini akan menampilkan jadwal kajian. Pengurus masjid dapat mengumumkan sesuatu jika ada hal penting yang perlu disampaikan seperti penceramah yang absen. Penceramah yang akan mengisi dapat mengunggah materinya di aplikasi sehingga jamaah bisa membacanya terlebih dahulu dan mempersiapkan pertanyaan. Di aplikasi ini juga akan disematkan fitur jadwal sholat dan arah kiblat. Intinya, aplikasi ini menjadi pusat informasi antar pengurus dan jamaah.
Kedua, media crowd funding (penghimpunan dana) zakat infaq shadaqah secara online. Jika jamaah ingin berinfaq dapat melalui aplikasi ini.
Ketiga, sharing resources (berbagi fasilitas), yaitu pengadaan fasilitas dan bantuan untuk seluruh umat jamaah masjid sesuai kebutuhan. Seperti ambulan, layanan pemakaman, bantuan pembiayaan.
Keempat, forum silaturrahim masjid. Yaitu membangun komunitas antar masjid, kegiatan masjid dan semua hal lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan fasilitas, informasi dan komunikasi antar pengurus masjid dan antar jamaah masjid.
Dalam aplikasi tersebut juga disediakan bagi donatur yang ingin membangun masjid atau mewakafkan tanahnya untuk dibangun masjid.
“Harapannya Masjid Al Furqon Dewan Da’wah bisa jadi contoh dalam pengembangan masjid berbasis komunitas online atau digital platform ini,” kata Eko.
Eko menceritakan alasan pemilihan nama Bairuha, katanya terinspirasi dari kisah sahabat Nabi, Abu Thalhah RA.
“Di zaman Rasulullah ada sahabat Nabi yang bernama Abu Thalhah yang mewaqafkan kebun anggurnya, kebun itu dinamai bairuha, kebun itu adalah sesuatu yang ia cintai tapi ia waqafkan kepada Rasulullah demi kepentingan perjuangan Islam. Saya terinspirasi dengan kisah tersebut, kalau ingin bersedekah atau berwaqaf berilah yang sesuatu yang dicintai,” ujarnya.
“Saya bersama tim membangun aplikasi ini setahun lebih termasuk urusan legal aplikasi, mudah-mudahan aktivitas ini terus mendapat dukungan dari umat,” pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]
Sumber: dewandakwah.or.id