NEW DELHI (voa-islam.com) - Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) Sabtu hari ini kehilangan kontak dengan pendarat Vikram Chandrayaan-2 hanya beberapa menit sebelum mendarat di permukaan bulan.
"Pendaratan Vikram Lander terjadi sesuai rencana dan pendaratan normal diamati hingga 2,1 km. Selanjutnya, komunikasi terputus. Data sedang dianalisis," kata ketua ISRO K. Sivan.
Misi yang gagal tampaknya akan menjadikan India negara keempat setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Cina untuk melakukan pendaratan lembut di bulan.
Suasana di pusat ISRO di Bengaluru sangat tegang setelah menerima berita tersebut.
Chandrayaan 2 India diluncurkan 22 Juli lalu untuk mencapai dekat kutub selatan bulan. Ini adalah pesawat ruang angkasa tiga modul yang terdiri dari pengorbit, pendarat dan penjelajah.
Di saat yang sama, enam puluh siswa sedang menonton secara live pendaratan Chandrayaan 2 bersama dengan Perdana Menteri Narendra Modi dan ilmuwan ISRO.
"Mari berharap yang terbaik. Ini bukan prestasi kecil. Negara bangga pada Anda. Selamat dari pihak saya. Anda telah melakukan layanan hebat bagi negara dan bagi umat manusia. Upaya Anda akan terus berjalan dan saya sepenuhnya dengan Anda, " ujar Modi memberi tahu para ilmuwan sebelum komunikasi terputus dengan modul.
Ini adalah ekspedisi India pertama yang mencoba mendarat dengan lembut di permukaan bulan.[anadolu/fq/voa-islam.com]