JAKARTA (voa-islam.com) - Warga negara Uni Emirat Arab (UEA) pertama yang akan terbang ke antariksa, Hazza al-Mansoori, berlatih dengan para awak Stasiun Antariksa Internasional (ISS) lainnya di Star City, Rusia.
Al-Mansoori dijadwalkan terbang menuju ISS dengan pesawat Soyuz dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan pada 25 September 2019.
Bersama dua awak Soyuz lainnya, kosmonot Rusia Oleg Skripochka dan astronot NASA Jessica Meir, Al-Mansoori akan bergabung dengan para astronot yang telah berada di stasiun luar angkasa tersebut bulan depan.
"Saya benar-benar merasa terhormat dapat dibandingkan dengan Yuri Gagarin, kosmonot pertama ke antariksa. Saya pikir Yuri Gagarin mengilhami semua orang di dunia untuk terjun menekuni bidang ini dan menjadi astronot, karena dia adalah orang pertama yang pergi ke antariksa. Saya sungguh merasa terhormat mendapatkan hak istimewa ini, mewakili negara saya dan seluruh wilayah Arab, dan juga menjadi orang Arab pertama ke ISS," kata al-Mansoori, seperti dilansir VOA News.
Selama perjalanan delapan harinya, Al-Mansoori akan melakukan 16 misi ilmiah. Setelah kembali ke Bumi, dia akan digantikan oleh rekannya, sesama astronot dari UEA, Sultan al-Neyadi.
Kedua astronot UEA itu dipilih dari 4.000 lebih pelamar, sementara negara petro dolar itu tampaknya siap memulai program antariksa yang yang ambisius yang bertujuan untuk menjelajahi Mars.
Perjalanan kali ini juga akan menjadi ekspedisi antariksa pertama bagi astronot NASA, Jessica Meir. Perempuan asal AS ini terpilih mengikuti pelatihan astronot pada tahun 2013.
"Program pelatihan ini sangat padat, banyak perubahan dalam fase yang sangat dinamis di stasiun antariksa dan ini adalah komandan ketiga saya sekarang, saya akan terbang bersamanya. Jadi, ini proses yang sangat menarik, tetapi semua orang sudah mempersiapkan kami secara profesional dan serius sehingga kami siap untuk pergi," ujar Meir. [inilah/syahid/voa-islam.com]