JAKARTA (voa-islam.com) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan kerja sama dengan Facebook dan Telkom Grup untuk merilis layanan chatbot WhatsApp terkait virus corona (COVID-19).
Chatbot itu hadir dengan nama akun covid19.go.id di nomor +6281133399000.
Melalui akun tersebut, masyarakat akan dapat berinteraksi dengan lembaga pemerintah untuk mendapatkan informasi terkait COVID-19.
Pengguna WhatsApp nantinya cukup 'bertanya' melalui chat pada akun yang disediakan dan secara otomatis akun tersebut akan menjawab pertanyaan terkait corona yang diajukan.
Layanan ini juga akan memberikan rekomendasi dan tips sederhana kepada petugas kesehatan agar mereka terlindungi dari virus corona.
"Chatbot tersebut akan menjawab pertanyaan pengguna WhatsApp dengan data dan konten yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate.
"Chatbot dan WhatsApp blast diharapkan bisa live trial mulai Jumat 20 Maret 2020 malam," lanjut dia dikutip dari laman inilah.com.
Johnny juga menuturkan, sampai saat ini, pemerintah hanya membuat akun chatbot melalui aplikasi pesan WhatsApp. Kendati demikian, dia juga membuka kesempatan bagi aplikasi lain seperti Telegram jika ingin turut berkontribusi.
"Saat ini tidak ada akun lain. Apabila nanti Telegram ikut ambil bagian, tentu dengan senang hati kita bekerja sama," ungkap Johnny.
Dalam keterangan terpisah, Chief Operating Officer (COO) WhatsApp Matt Idema, mengungkapkan bahwa dalam kondisi seperti ini, banyak orang yang mengandalkan WhatsApp sebagai alat komunikasi.
Akun chatbot WhatsApp ini, menurut dia, dirancang berdasarkan WhatsApp Business API. Sistem ini biasanya digunakan oleh para pelaku bisnis untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka.
"Kami senang dapat menyediakan alat komunikasi kepada Kominfo untuk membantu mereka merespon pertanyaan seputar COVID-19 secara terpercaya, dengan rekomendasi kesehatan yang dapat diandalkan dan akurat, agar masyarakat tetap terlindungi," kata Idema.
Saat ini, WhatsApp Business API masih berada dalam tahap beta, penggunaannya terbatas untuk beberapa mitra bisnis.
"Tapi, melihat perkembangan wabah COVID-19, WhatsApp ingin secara cepat menyediakan API untuk kementerian kesehatan di seluruh dunia untuk melawan penyebaran virus dan menjaga keamanan publik," ujar Idema. [syahid/voa-islam.com]