JAKARTA (voa-islam.com) - Raksasa media sosial Facebook berencana mengganti nama mereka dalam waktu dekat. Upaya penggantian nama itu rencananya akan didiskusikan di ajang Annual Connect Conference pada 28 Oktober minggu depan.
Perubahan nama itu diyakini sebagai upaya menindaklanjuti program metaverse yang tengah dirancang perusahaan berbasis di Menlo Park, California, Amerika Serikat.
Saat ini Facebook sudah memiliki lebih dari 10.000 karyawan yang membangun perangkat keras yang mendukung metaverse. Salah satu contohnya adalah kacamata pintar Facebook yang bekerja sama dengan Ray-Ban.
CEO Facebook Mark Zuckerberg belum menanggapi isu perubahan nama ini. Begitu juga Facebook yang memilih tak mengomentari sesuatu yang belum pasti.
Di sisi lain perubahan nama Facebook juga diyakini terjadi karena adanya kritik dan gugatan yang dilayangkan ke perusahaan sosial media terbesar di dunia itu. Penggantian nama diharapkan bisa menyelamatkan fokus kerja-kerja teknologi baru Facebook dari gugatan-gugatan yang dialamatkan ke Facebook.
Diketahui baru-baru ini mantan karyawan Facebook, Frances Haugen, bertindak sebagai pelapor pidana atau whistle blower mengatakan Facebook sangat berbahaya buat anak-anak dan picu perpecahan.
"Akan banyak perempuan yang berjalan di planet ini dalam 60 tahun dengan tulang rapuh karena pilihan yang dibuat Facebook demi keuntungan hari ini," katanya, mengacu pada dampak gangguan makan.
Facebook bukan perusahaan teknologi pertama yang mengubah nama perusahaannya. Pada tahun 2015, Google melakukan reorganisasi sepenuhnya di bawah perusahaan induk bernama Alphabet, sebagian untuk menandakan bahwa itu bukan lagi hanya mesin pencari, tetapi konglomerat yang luas dengan perusahaan yang membuat mobil tanpa pengemudi dan teknologi kesehatan.
Snapchat juga pernah berganti nama menjadi Snap Inc. pada tahun 2016, tahun yang sama ia mulai menyebut dirinya sebagai "perusahaan kamera" dan memulai debutnya sepasang kacamata kamera Spectacles. [syahid/voa-islam.com]
sumber: inilah.com